Timnas Indonesia Butuh Kevin Diks! PSSI Gaspol Proses Naturalisasi

Kevin Diks
Sumber :
  • tvonenews.com

Jabar, VIVA–Kehadiran Kevin Diks di skuad Garuda sangat dinantikan oleh para pecinta sepak bola Indonesia. 

Shin Tae yong Katakan Mentalitas Pemain Timnas Indonesia Jauh Berbeda

Bek kanan yang malang melintang di kompetisi Eropa ini memiliki kualitas yang sangat dibutuhkan oleh Timnas Indonesia. 

Kemampuan bertahannya yang solid, kecepatan, dan kemampuan umpan silang yang akurat menjadikannya aset berharga bagi lini belakang skuad Garuda. 

Media Belanda Bahas Soal Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia

Dengan bergabungnya Kevin Diks, diharapkan Timnas Indonesia akan semakin kokoh dan mampu bersaing di level Asia.

Kevin Diks

Photo :
  • tvonenews.com
Asnawi Mangkualam Optimis Indonesia Jadi Negara ASEAN Dapat Tembus Piala Dunia 2026

Karena kehadiran Kevin Disk sangat dinanti-nantikan karena dia memiliki pengalaman bermain di tingkat internasional, kekuatan fisik yang tangguh, dan kemampuan bertahan yang luar biasa. 

Erick Thohir, ketua umum PSSI, telah menunjukkan bahwa dia juga berharap Kevin Disk dapat membela Timnas Indonesia jika PSSI mempercepat administrasinya. 

"Apakah Kevin Diks bisa bermain melawan Jepang? Kami sedang urus administrasinya. Kita tunggu angkat sumpahnya, rencana mungkin hari ini. Karena kemarin suratnya sudah keluar Perpres. Jadi kami sedang coba melakukan percepatan, untuk mempertebal lagi tim nasional kita," kata Erick Thohir.

"Dan kembali, saya ingatkan, jangan pernah beda-bedakan pemain kita. Ini semua anak bangsa yang ingin memperkuat bangsa kita di urusan sepak bola. Jadi isu-isu, ini main di dalam negeri, main di luar, main di mana, kakeknya siapa, bapaknya siapa, tidak perlu diperdebatkan lagi. Karena ini anak bangsa," tandasnya.

DPRI telah menyetujui naturalisasi Kevin Disks, yang telah disetujui dalam rapat paripurna DPR RI. Proses naturalisasi ini sangat disengaja ditunda karena banyak orang berharap Kevin Disks segera bergabung dengan Timnas Indonesia saat melawan Jepang dan Arab Saudi di Gelora Bung Karno, Jakarta