Jadi Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia, Calvin Verdonk Blak-blakan Buat Pengakuan soal Masa Lalunya

Calvin Verdonk
Sumber :
  • Ofisial NEC Nijmegen

VIVAJabar – Pemain Timnas Indonesia, Calvin Verdonk baru-baru ini membuat pengakuan soal masa lalunya. Ternyata Verdonk punya pengalaman kurang baik sebelum akhirnya berubah.

Media Vietnam Soroti Pengakuan Marc Klok yang Sebut STY Pelatih Diktator

Kehadiran Calvin Verdonk membuat gaya permainan Timnas Indonesia semakin baik dengan pertahanan yang kokoh. Pemain NEC Nijmegen itu membawa dimensi baru di tubuh Skuat Garuda.

Calvin Verdonk

Photo :
  • -
Mees Hilgers Akhirnya Buka Suara Usai STY Dipecat dari Timnas Indonesia

Kontribusi Calvin Verdonk saat Timnas Indonesia mengalahkan Arab Saudi tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia mampu melakukan manuver di tengah lapangan bahkan mampu mengacak-acak lini pertahanan The Green Falcons.

Pemain berusia 27 tahun itu, membantu Indonesia membekuk Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan skor 2-0.

Patrick Kluivert Minta Dukungan Masyarakat Untuk Dirinya Bisa Bawa Indonesia Lolos Piala Dunia 2026

Diketahui, gol kedua Timnas Indonesia yang dicetak Marselino Ferdinan pada laga itu berkat kerjasama dengan Verdonk.

Akan tetapi, pemain bertalenta tersebut ternyata memiliki masa lalu yang kurang baik dengan kondisi fisik tidak cukup bugar.

"Beberapa tahun yang lalu, saya mempunyai beberapa masalah dengan kebugaran saya," ujar Calvin Verdonk dikutip dari channel YouTube The Haye Wey pada Sabtu, 7 Desember 2024.

"Sekarang, beberapa tahun terakhir terutama dua tahun terakhir, saya benar-benar bugar," sambungnya.

Tak hanya itu, Verdonk juga mengaku bahwa dirinya merupakan pribadi yang cukup malas sebelum akhirnya dia berubah.

"Saya pikir saya adalah pemain yang sedikit malas. Sekarang aku sudah melakukan pekerjaan ekstra. Lebih tua dan berpengalaman di lapangan," ucapnya.

Kini Verdonk bertekad untuk meningkatkan performanya. Bahkan dia berdiskusi dengan pelatih fisik untuk terus meningkatkan kemampuan fisiknya.

"Saya pikir di awal musim, saya merasakan ada sesuatu yang berbeda. Saya berbicara dengan pelatih fisik di klub dan saya berkata padanya 'kita harus melakukan kerja ekstra'," ucapnya.

Verdonk bahkan sempat komunikasi dengan klubnya tentang standar yang dimiliki. Verdonk ingin memiliki standar yang sama dengan pemain lain.

"Saya bertanya kepadanya apakah saya tidak membuat standar yang sama dengan orang lain. Saya ingin berlari setelah pelatihan. Jadi saya memiliki standar dan yang sama," pungkasnya.