Muncul Tagar Shin Tae-yong Out, Manajer Timnas Indonesia Berang
- Screenshot berita tvonenews.com
VIVAJabar – Kegagalan Timnas Indonesia melaju ke babak semifinal Piala AFF 2024 rupanya memicu munculnya kritik pedas terhadap Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu dinilai tak mampu menukangi Skuat Garuda.
Tidak hanya kritik, Shin Tae-yong juga diusir dari Indonesia oleh netizen yang kecewa dengan hasil tidak memuaskan di ajang sepakbola tingkat Asia Tenggara itu. Kemudian muncul tagar Shin Tae-yong Out di sosial media khususnya akun X. Tagar ini muncul menyusul kegagalan Indonesia menembus semifinal Piala AFF 2024.
Timnas Indonesia tersingkir dari ajang sepakbola tingkat Asia Tenggara itu setelah finish di posisi ketiga klasemen Grup B.
Timnas Indonesia hanya menorehkan satu kemenangan, sekali seri, dan dua kali kekalahan di Grup B Piala AFF 2024. Skuat Garuda kalah bersaing dengan Vietnam dan Filipina.
Cuitan dengan hastag #STYOut plus #STYTanpaDiasporaNol berkeliaran di X. Belakangan, seruan #ErickOut juga mulai trending.
Tindakan netizen itu pun memantik perhatian Manajer Timnas Indonesia, Sumardji. Ia menyayangkan tindakan netizen tersebut dan menganggapnya sebagai tindakan ngawur.
"Kalau minta tanggapan saya berkaitan dengan soal tagar Shin Tae-yong out dan Pak Ketua PSSI out, ini sangat disayangkan dan sangat ngawur kalau menurut saya," jelas Sumardji.
Sumardji mengatakan Erick Thohir dan Shin Tae-yong sudah mati-matian mambawa Timnas Indonesia melangkah sejauh ini.
"Kenapa? Karena satu, kami ini sudah ada di jalur yang benar. Pak Ketua PSSI sudah mati-matian membuat PSSI bisa melangkah jauh seperti sekarang ini," ucap Sumardji.
"Shin Tae-yong juga demikian. Sudah bisa meletakkan dasar dan juga bisa pada jalur yang benar dengan berbagai macam prestasi yang ada," imbuh Sumardji, yang juga Ketua Badan Tim Nasional (BTN) itu.
Sumardji meminta publik tidak terpancing emosi hanya karena gagal di Piala AFF 2024. Ia menegaskan untuk Piala AFF memang targetnya tidak besar, sebab targetnya hanyalah kaderisasi pemain.
"Jangan hanya gara-gara gagal di Piala AFF 2024, yang memang dari awal tidak ada target yang harus dicapai. Targetnya adalah kaderisasi dan targetnya adalah SEA Games 2025 dan juga Piala Asia U-23 2026." kata Sumardji.
Ia menambahkan bahwa menjadi juara tentunya tidak instan. Menurut Sumardji semuanya harus ada persiapan.
"Dengan kami mempersiapkan tim ini jauh-jauh hari seperti ini, ke depan kami bisa berkiprah lebih baik lagi. Memang kalau kita ingin semuanya instan, contoh seperti Piala AFF kami harus jadi juara, tentu semuanya harus ada persiapan," tutur Sumardji.
Lebih lanjut Sumardji menjelaskan terkait kondisi Timnas Indonesia. Menurutnya, selain materi pemain yang rata-rata masih sangat muda, persiapan tim juga sangat singkat. Karena memang, lanjutnya, prioritas Timnas Indonesia adalah Sea Games 2025 dan Piala Asia U-23 2026.
"Sementara, kami tidak ada persiapan karena memang dari awal yang kami persiapkan adalah skala prioritas. Skala prioritas kami adalah SEA Games 2025 dan juga kaderisasi dan terakhir adalah Piala Asia U-23 2026," ujar Sumardji.
"Jadi, itulah yang harusnya sama-sama kita memahami dan memaklumi. Tetapi, kalau terus pada akhirnya ini digoreng-goreng, dibelok-belokkan, Shin Tae-yong dan Pak Ketua out itu, saya jujur saja, sangat kecewa kenapa harus seperti itu. Ini kita bicara konteks Piala AFF. Kalau prioritas utama pasti lolos Piala Dunia," kata Sumardji