STY Dianggap Blunder Libatkan Pemain Muda Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Shin Tae-yong
Sumber :
  • tvonenews.com

Jabar – Pengamat sepakbola, Akmal Marhali mengatakan keputusan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) menurunkan skuad U-22 dalam ajang Piala AFF 2024, memantik kemarahan dari Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF).

Bek Timnas Indonesia di Liga Inggris Bawa Angin Segar Jelang Duel Kontra Australia

Hal tersebut disampaikan Akmal Marhali saat hadir dalam program Catatan Demokrasi tvOne pada Selasa, 24 Desember 2024.

Akmal mengungkap, kemarahan AFF terjadi saat mereka melakukan tur trofi Piala AFF 2024 di Jakarta pada Sabtu, 2 November 2024 lalu.

Roberto Mancini Sebut Indonesia Punya Peluang Besar Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026, Gimana Bahrain dan China?

 

Shin Tae-yong

Photo :
  • pssi.org
Bahrain dan China Terpinggirkan! Roberto Mancini Sebut Laga Arab vs Indonesia Bakal Jadi Laga Krusial

 

“Saya ingat sekali ketika tur piala AFF ke Jakarta, pihak AFF itu marah kepada Shin Tae-yong, ketika kita mau menurunkan Tim U-22,” ujar Akmal dilihat VIVA Jabar Jumat, 27 Desember 2024.

Akmal menyampaikan, pihak AFF menganggap bahwa Shin Tae-yong telah menurunkan standar Piala AFF senior dengan memasang pemain muda. Padahal, kata dia, jika alasannya untuk regenerasi, pihak AFF telah menyediakan kompetisi serupa untuk kelompok umur.

“Artinya kita men-downgrade sebuah event yang sebenarnya untuk kategori semua umur itu sudah tersedia, misalnya ada Piala AFF U-16, Piala AFF U-19 ada Piala AFF U-22,” kata dia.

“Regenerasi kita ini terlalu revolusioner, jadi potong satu generasi, bahkan dua generasi kita potong,” sambungnya. Akmal berpandangan, jika dari awal PSSI dan STY tidak memasang target juara di Piala AFF, maka lebih baik Timnas Indonesia tidak ikut serta dalam kompetisi tersebut.

Dia juga menyayangkan, celetukan-celetukan yang beredar di masyarakat bahwa Piala AFF disebut sebagai ‘piala ciki’.

“Kalau tidak mau target juara, tidak usah ikut saja Piala AFF seperti Australia,” terangnya. “Sekarang ini sudah ada distorsi, Piala AFF ini dianggap piala ciki, ini kan beredar di publik. Artinya ada distorsi yang membuat kita menganggap remeh kompetisi ini. Pemikiran ini menurut saya salah,” sambugnya.