Krisis Pemain Timnas Indonesia: Apa Strategi Pelatih Hadapi Australia dan Bahrain?

Naturalisasi Timnas
Sumber :
  • Istimewa

JabarTimnas Indonesia tengah menghadapi situasi yang sulit jelang laga krusial melawan Australia dan Bahrain. Sebanyak tujuh pemain inti dipastikan absen karena berbagai alasan, mulai dari cedera hingga akumulasi kartu. 

Shin Tae-yong Dipecat Erick Thohir? Berikut Alasan di Balik Keputusan Berani Ini

Kondisi ini tentu menjadi pukulan besar bagi skuad Garuda, yang selama ini mengandalkan performa para pemain tersebut di berbagai lini.

Kehilangan ini membuat pelatih harus berpikir keras untuk menyusun strategi yang tetap kompetitif. 

Kabar Pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia Menggemparkan Media Thailand

Perubahan formasi, rotasi pemain, hingga pemanfaatan talenta muda menjadi beberapa opsi yang dapat dipertimbangkan. 

Namun, tantangannya adalah bagaimana menciptakan kekompakan dalam waktu yang singkat, terutama jika pemain pengganti belum memiliki jam terbang yang memadai.

Elkan Baggott Kembali ke Timnas Indonesia Pasca Pemecatan Shin Tae-yong?

Naturalisasi Timnas

Photo :
  • Istimewa

Selain itu, menghadapi tim kuat seperti Australia dan Bahrain membutuhkan lebih dari sekadar strategi teknis. 

Faktor mental dan semangat juang juga akan menjadi kunci dalam menghadapi tekanan besar di atas lapangan. Bagaimana pelatih dan tim pelatih menyikapi situasi ini? 

Apakah Timnas Indonesia masih mampu menunjukkan performa terbaik meski kehilangan banyak pemain penting?

Pertandingan ini tidak hanya akan menguji kedalaman skuad Garuda, tetapi juga semangat juang dan kemampuan adaptasi mereka di tengah tekanan besar.

Dengan situasi ini, perjuangan Timnas Indonesia tidak hanya soal kemampuan di atas lapangan, tetapi juga soal mentalitas dan kekompakan tim. 

Publik pun kini menantikan bagaimana skuad Garuda akan menjawab tantangan besar ini di tengah tekanan yang begitu besar.

Jika mampu menang atas Australia, maka skuad Garuda akan naik ke peringkat kedua, yang mana daerah yang perlu dipertahankan untuk bisa meraih tiket ke putaran final Piala Dunia 2026. 

Sedangkan laga kontra Bahrain memberikan kepercayaan diri untuk tim asuhan Shin Tae-yong karena akan dilaksanakan di kandang.

Selain itu, Timnas Indonesia pun hampir menang saat bertandang ke Riffa pada bulan Oktober mendatang, yang berarti kemenangan adalah sesuatu yang bisa diraih jika di kandang. 

Namun, untuk laga tersebut, setidaknya tujuh pemain Timnas Indonesia perlu waspada untuk tidak mendapatkan kartu kuning dalam laga kontra Australia.

Ya, ada tujuh pemain skuad Garuda yang pada saat ini sudah mendapatkan kartu kuning, yang berarti jika dikenakan kartu kuning lagi, maka mereka akan terkena akumulasi di laga berikutnya.

Ketujuh pemain tersebut adalah Maarten Paes, Muhammad Ferarri, Calvin Verdonk, Jay Idzes, Marselino Ferdinan, Nathan Tjoe-A-On, dan Ivar Jenner.

Paes, Ferarri, dan Verdonk sudah memiliki kartu kuning mereka masing-masing dalam pertandingan pertama melawan Arab Saudi pada September lalu. 

Kemudian, Marselino menerima kartu kuning di laga kontra Bahrain dan Idzes dikartu kuning saat menghadapi China pada bulan Oktober. 

Tidak ada pemain Timnas Indonesia yang dikartu kuning saat melawan Jepang pada November lalu, tetapi Nathan Tjoe-A-On dan Ivar Jenner menerima kartu kuning saat skuad Garuda mengalahkan Arab Saudi. Oleh karena itu, ketujuh pemain tersebut harus berhati-hati agar tidak memiliki lebih banyak kartu kuning saat melawan Australia agar tidak absen melawan Bahrain.

Dua pemain Timnas Indonesia sudah dipastikan tidak akan bermain melawan Australia pada 20 Maret 2025.

Mereka adalah Justin Hubner dan Ragnar Oratmangoen. Hubner menerima kartu merah dalam pertandingan melawan Arab Saudi, sedangkan Oratmangoen menerima kartu kuning dalam pertandingan yang sama, yang membuatnya harus menjalani sanksi akumulasi saat melawan Australia.