Media Korsel Soroti Kiprah Pratama Arhan di K-League, Cuma Nambah Followers Akun Medsos

Pratama Arhan
Sumber :
  • tvonenews.com

VIVAJabarPratama Arhan terikat kontrak selama satu tahun dengan Suwon FC sebelum akhirnya dilepas di awal tahun 2025 ini. Kiprah Pratama Arhan di Liga Korea atau K-League pun menjadi sorotan media Negeri Ginseng itu.

BREAKING NEWS! Pratama Arahan akan Bergabung dengan Bangkok United

Korea Selatan sebenarnya membuka pasar ke Asia Tenggara dengan memperkenalkan kuota pemain Asean. Akan tetapi upaya mereka tidak berjalan maksimal.

Hengkangnya Pratama Arhan dari Suwon FC menjadi penanda bahwa K-League gagal dalam melakukan promosi ke pasar Asean.

Kim Sang-sik Bakal Pulang ke Korea Selatan Usai Bawa Vietnam Juara, STY Bakal Nyusul?

Kemudian, media Korea Selatan, yakni Nate mengatakan pemain Asia Tenggara memiliki skill di bawah standar. Menurut Nate, tidak ada pengaruh apapun di pasar Asean kecuali peningkatan jumah followers akun media sosial mereka 

"Alasan kegagalan pemasaran di Asia Tenggara adalah karena keterampilan sebagian besar pemain berada di bawah standar," tulis Nate.

Bawa Vietnam Juara Piala AFF 2024, Kim Sang-sik Malah Tinggalkan Skuad The Golden Warriors Ada Apa?

"Karena skill mereka yang kurang bagus untuk bermain dalam permainan."

"Tidak ada pengaruh pemasaran yang signifikan kecuali peningkatan jumlah pengikut di media sosial klub saat pertama kali bergabung dengan tim," lanjutnya.

Nate juga mengungkapkan bahwa ada salah satu petinggi klub di K-League yang merasa gaji para pemain Asean terbilang sangat mahal.

Karenanya Korsel dikabarkan kini menutup sepenuhnya kuota untuk pemain Asia Tenggara, dan lebih memilih pemain dari Amerika Latin.

“Pemasaran di Asia Tenggara tidak hemat biaya. Gaji tahunan pemain kompetitif Asia Tenggara setidaknya 200 juta won, jadi lebih baik mencari pemain dari Amerika Selatan atau Eropa Timur untuk mendapatkan uang tersebut," ujar salah satu pengurus klub Korea Selatan yang tidak mau disebut namanya ke Nate.

"Di J-League (Jepang), pemasaran Asia Tenggara sukses berkat pemain seperti Chanathip Songkrasin dan Thirathorn Boonmatan (keduanya dari Thailand) yang memainkan lebih dari 20 pertandingan di liga. Tidak ada pemain Asia Tenggara sekaliber itu di K-League, dan sulit untuk mendatangkan mereka."

"Saat kami melakukan pemasaran di Asia Tenggara, tidak banyak penggemar Asia Tenggara yang tinggal di Korea. Harga seragam pemain dan barang-barang juga memberatkan fans di Asia Tenggara, jadi sebenarnya pendapatan klub juga kecil."

"Jumlah pengikut sosial media yang meningkat pesat dalam jangka pendek juga tidak berarti banyak," lanjutnya.