Patrick Kluivert akan Jadi Pelatih Timnas Indonesia dengan Masa Kontrak 2 Tahun

Patrick Kluivert
Sumber :

VIVAJabar – Setelah PSSI menyudahi kontrak dengan Shin Tae-yong, nama Patrick Kluivert muncul dan disebut-sebut akan menjadi pelatih baru Timnas Indonesia.

Mees Hilgers Bantah Jadi Penyebab Pemecatan STY di Timnas Indonesia

Pengumuman diberhentikannya Shin Tae-yong disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Menara Danareksa Ruangan Aryanuda, Jakarta pada Senin, 6 Januari 2024 siang WIB.

Menteri BUMN itu juga sempat menyinggung sosok pengganti Shin Tae-yong berasal dari Belanda. Kemudian, muncullah nama Patrick Kluivert oleh pakar transfer, Fabrizio Romano.

Shin Tae-yong Diduga Dijebak di Piala AFF 2024, Kata Pengamat

Bahkan, Romano menyebut kontrak Patrick untuk menukangi Skuat Garuda akan berlangsung selama dua tahun dengan opsi tambahan dua tahun.

"Patrick Kluivert akan menandatangani kontrak sebagai pelatih kepala Indonesia, kesepakatan telah tercapai. Kontraknya dua tahun ditambah opsi dua tahun, presentasi akan dilakukan pada tanggal 12 Januari di Indonesia," jelasnya di sosial media pribadinya.

Patrick Kluivert Siap Berkontribusi untuk Timnas Indonesia

Sementara soal target perekrutan Patrick Kluivert tidak lain adalah melewati Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

"Targetnya adalah melewati kualifikasi Piala Dunia," sambungnya.

Diinformasikan sebelumnya, Erick Thohir memang sempat menyinggung pengganti Shin Tae-yong berasal dari Belanda.

"Benuanya Eropa, negaranya Belanda," kata Erick saat jumpa pers.

Erick Thohir mengatakan bahwa pelatih baru Timnas Indonesia yang akan direkrut itu memiliki rekam jejak yang bagus. Namun Erick tak mau menyebut namanya sebelum press conference pada Minggu, 12 Januari 2025 mendatang.

Erick juga mengatakan pelatih baru tersebut akan melakukan tur fasilitas yang akan digunakan.

"Tanggal 12 akan ada preskon untuk media, Senin (13 Januari 2025) bawa tur dia untuk melihat fasilitas apa saja yang bisa dipakai, dan mungkin ketemu Menpora jam 2, dan kita lihat apakah nanti Bapak Presiden berkenan bertemu," ujar Menteri BUMN tersebut