Aji Santoso Puji Keberhasilan U-22 Kembalikan Medali Emas ke Pangkuan Ibu Pertiwi

Aji Santoso, Pelatih Persebaya Surabaya
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Jabar - Mantan pemain Timnas Indonesia, Aji Santoso memuji keberhasilan Timnas Indonesia U-22 mengembalikan keping emas setelah luput selama lebih dari 3 dekade dalam laga SEA Games 2023 Kamboja.

Galeri 24 Resmikan Outlet Baru di Denpasar Utara, Ada Promo Khusus

Peraih medali emas SEA Games 1991 Filipina ini mengatakan, level sepak bola Indonesia setelah memenangkan medali emas di SEA Games 2023 Kamboja sudah setara dengan sepak bola Thailand dan Vietnam. 

"Yang perlu ditekankan bahwa sekarang Indonesia posisinya setara dengan Thailand dan Vietnam,” kata coach Aji ketika dihubungi pewarta, Rabu malam 17 Mei 2023.

Indonesia U-23 Melaju ke Semi Final Piala Asia U-23, Erick Thohir Buka Suara: Bangga

Dikatakannya, kemenangan Indonesia berjalan mulus, meski sempat terlihat adanya baku hantam. Dan itu, adalah perjuangan yang dramatis bagi Armada Garuda Muda.

Menurut pelatih 53 tahun ini, anak-anak asuh Indra Sjafri bermain apik dalam laga final tersebut.

Erick Thohir Kaget Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala Asia U-23

“Dalam final kemarin ya mainnya cukup bagus, fighting spirit juga kuat, mentalnya juga tangguh, akhirnya bisa menang,” kata coach Aji.

Sebagai salah satu penerima medali tertinggi pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara 1991 Filipina, coach Aji senang dan mengaku sempat bereuforia sejenak untuk merayakan kepulangan emas yang sudah lebih dari tiga dekade tidak hinggap di Bumi Ibu Pertiwi.

“Iya perasaannya tentu senang ya karena sudah 32 tahun emas tidak pernah datang ke Indonesia, dalam pertandingan panas, sangat ketat, akhirnya tim kita dapat meraih emas kembali,” kata coach Aji. 

“Selama 120 menit ya tentunya saya sendiri sebagai mantan pemain nasional yang ikut mendapatkan emas SEA Games 1991 cukup tegang bahkan dengan ditiupnya peluit tanda berakhir kami sempat euforia untuk merayakan kemenangan,” tambahnya. 

Masih menurut Aji, keberhasilan raihan emas bukan hanya dari faktor individu, melainkan faktor keseluruhan tim baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan.

“Bagi saya yang berperan bukan hanya satu dua tiga pemain, tapi keseluruhan tim baik yang ada di dalam lapangan maupun luar lapangan. Ya karena di dalam lapangan dari penjaga gawang sampai striker memiliki kontribusi yang sangat bagus, di luar lapangan tentunya coach Indra Sjafri bersama asisten sangat meng-advance kekuatan tim,” ujar coach Aji asal Malang itu.

Lebih lanjut, pria kelahiran 6 April 1970 itu juga menyebut kedatangan pemimpin baru dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thoir dan juga Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mempunyai pengaruh besar dalam kesuksesan Marselino Ferdinan dan kawan-kawan meraih medali emas. 

“Kehadiran Ketum PSSI Erick Thohir dengan Menpora tentunya ini menambah moril spirit pemain, fighting spirit pemain untuk bisa mewujudkan Indonesia bisa menang dalam pertandingan SEA Games. Menurut saya influence-nya cukup besar dengan kehadiran tokoh sepak bola seperti Ketum dan Menpora,” tandasnya

Sekedar diinformasikan, Indonesia resmi mengakhiri dahaga emas selama 32 tahun setelah mengalahkan tim nasional Thailand dalam drama 120 menit yang berakhir dengan skor 5-2 di Olympic National Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa 16 Mei 2023 lalu.

Gol Indonesia dicetak oleh brace Ramadhan Sananta, Irfan Jauhari, Fajar Fathur Rahman, dan Beckham Putra Nugraha. Sementara itu, dua gol Thailand dicetak oleh Anan Yodsangwal dan Yotsakon Burapha. 

Kejayaan Indonesia membawa kembali emas ke Bumi Ibu Pertiwi mengingatkan kontribusi para legendaris sepakbola era dahulu. Tahun 1991, SEA Games Filipina beberapa aktor utama diantaranya dilagakan oleh Robby Darwis, Toyo Haryono, Yusuf Ekodono, Widodo Cahyono Putro dan lain-lain.

Pun demikian, Aji Santoso. Ia kini melanjutkan karirnya sebagai pelatih Persebaya Surabaya. Aji dan para pemain legendaris di atas, meraih emas sebelumnya di SEA Games 1991 Filipina setelah sukses mengalahkan tim Gajah Perang Muda lewat adu penalti di partai final dengan skor 4-3.