Erick Thohir Berencana Membentuk Yayasan PSSI, Pengamat Sepak Bola Budi Beri Saran Ini

Erick Thohir Ketum PSSI
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Jabar - Pengamat sepak bola Football Institute, Budi Setiawan turut mengapresiasi rencana pembentukan yayasan PSSI oleh Ketua Umum (Ketum) Erick Thohir. Yayasan PSSI dinilai sebagai langkah strategis dan sangat mulia.

Baru! Jadwal Kickoff Indonesia Vs Irak Berubah

Budi mengatakan, yayasan PSSI itu dapat membantu para pensiunan di sepak bola Indonesia. Sebab selama ini mantan atlet, wasit dan pelatih yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah.

"Memang ide Erick membuat Yayasan PSSI untuk ngopeni atlet, pelatih dan wasit sepak bola sangat bagus. Dan ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan Erick untuk menunjukan bahwa PSSI tidak tutup mata terhadap nasib mantan atlet, pelatih dan wasit yang telah berjasa terhadap sepak bola Indonesia," kata Budi dalam rilisnya ke jabar.viva.co.id, Kamis (1/6/2023)

PSSI Klaim Tiket Pertandingan Timnas Indonesia Terjual Laris Manis

Lebih lanjut, Budi mengatakan, meski demikian masyarakat juga tidak bisa menyalahkan seluruhnya pada pemerintah. Ini disebabkan pemerintah memiliki adanya keterbatasan anggaran.

"Namun tentunya PSSI dan pengelola kompetisi harus menyadari bahwa Indonesia tak memiliki program post atlet. Jepang sudah memiliki program post atlet sehingga sebelum atlet tersebut memasuki masa pensiun mereka sudah mengetahui mau kemana kelak akan berkarir. Apakah menjadi pelatih atau diangkat menjadi PNS. Saat ini tidak banyak atlet, wasit atau pelatih yang menjadi karyawan BUMN atau PNS. Tentu ini menjadi masukan bagi Erick sebagai ketua umum PSSI," kata Budi.

Harga Meroket, Tiket Pertandingan Timnas Indonesia Sudah Terjual 50 Ribu

Budi mengemukakan, sebelum PSSI membuat Yayasan, ada baiknya Erick Thohir memberikan pemahaman kepada atlet muda dan yang saat ini berada di puncak prestasi, untuk dapat memikirkan bahwa profesi atlet memiliki masa waktu yang pendek.

"Pak Erick bisa memberikan pemahaman dan informasi pasca mereka sudah memasuki masa purna bakti. Sehingga ketika sudah memasuki masa purna bakti, mereka dapat bertahan hidup dan tidak menjadi beban baik bagi PSSI maupun pemerintah," ujarnya.

Program Dana Abadi Lewat Yayasan PSSI

Pengalaman pahit yang dialami Kurnia Meiga adalah salah satu contoh dari sekian banyak kasus yang menimpa legenda sepak bola tanah air di Indonesia. Budi menilai, kasus ini dapat dijadikan contoh nyata bahwa sampai saat ini PSSI dan pengelola kompetisi tak memiliki program post.

Memang Kurnia sudah mendapatkan bantuan dari Erick. Namun Budi berharap ke depannya PSSI dapat memiliki program post atlet dan memiliki Yayasan yang mengelola dana abadi untuk atlet, wasit dan pelatih sepak bola Indonesia.

Sampai saat ini PSSI tak memiliki dana abadi untuk membantu mantan atlet, wasit dan pelatih. PSSI tidak bisa menjadi dinas sosial selamanya. Berapapun besarnya donasi yang diberikan kalau tidak dikelola dengan baik akan habis.

“Kita tak ingin kejadian Kurnia Meiga terulang lagi. Langkah yang dilakukan Erick membantu Kurnia Meiga memang langkah kemanusiaan yang patut diapresiasi. Namun bantuan yang diberikan Erick seharusnya dapat dilakukan melalui kelembagaan yang jelas seperti Yayasan PSSI. Sebab kita tak mengetahui apakah ketua umum PSSI pasca Erick ini memiliki jiwa kemanusiaan yang sama. Kalaupun memiliki jiwa kemanusiaan yang sama, apakah penerus ketua PSSI pasca Erick ini memiliki kemampuan yang sama. Sehingga Yayasan PSSI yang nanti akan mengelola dana abadi itu sangat penting," bebernya

Potensi dan Peluang Sumber Pendapatan Dana Abadi

Budi menyebutkan, selama ini PSSI memiliki banyak potensi untuk mendapatkan uang yang bisa dimasukan sebagai dana abadi mantan atlet, pelatih dan wasit sepak bola.

Pertama, sumber pendapatan dana abadi dapat melalui uang iuran wajib tahunan. Sebagaimana diketahui, setiap anggota PSSI selalu dipungut uang iuran wajib tahunan ke pengurus pusat.

Selama ini uang iuran tersebut tak masuk sebagai dana abadi PSSI. Sebab dana tersebut diberikan untuk kepengurusan PSSI di provinsi untuk menyelenggarakan kompetisi di daerah. Mungkin nantinya uang dari iuran wajib tahunan anggota PSSI sebagian dapat dijadikan sebagai dana abadi.

Kedua, masih kata Budi, peluang sumber pendapatan dana abadi juga dapat diperoleh dari Levy Pertandingan. Biasanya, setiap turnamen atau liga, pengelola kompetisi akan memberikan sejumlah dana ke PSSI.

"Seharusnya levy pertandingan tersebut juga dapat dijadikan sebagai dana abadi. Memang jumlahnya tidak besar. Namun jika pertandingan banyak dan semua penyelenggara kompetisi memberikan levy pertanding ke PSSI maka ketika dikumpulkan jumlahnya akan besar. Tinggal nantinya potensi dana yang besar tersebut dapat dikelola oleh yayasan PSSI dengan baik. Intinya pembentukan Yayasan ini positif dan harus diimbangi dengan pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel,” ucap Budi.

Ketiga, menurut Budi, potensi sumber pendapatan dana abadi juga bisa diawali dari hasil keuntungan pertandingan laga FIFA Matchday, baik lawan Palestina maupun Argentina yang sejatinya bakal digelar bulan Juni ini.

Hasil penjualan tiket itu, kata Budi, dapat dialokasikan sebagai modal untuk perencanaan dana abadi lewat Yayasan PSSI ke depan. Berapapun besaran keuntungan, tentu sangat berarti bagi keberlangsungan Yayasan PSSI itu.

Namun demikian, Budi mengakui, PSSI juga memiliki berbagai program kerja yang membutuhkan anggaran yang tak sedikit. Budi mengapresiasi Erick Thohir bila berapapun keuntungan dari pertandingan Timnas Indonesia dengan Timnas Argentina dapat disisihkan PSSI untuk dana abadi melalui Yayasan yang akan dibentuk nanti.

“Saat ini dibawah kepemimpinan Erick Thohir, PSSI tengah bertransformasi menjadi lembaga yang profesional. Tidak lagi menjadi lembaga yang membebani negara. Namun dapat menjadi lembaga yang dapat menghasilkan keuntungan. Lembaga sepak bola di Eropa bisa menghasilkan pendapatan yang sangat besar dan keuntungannya dikembalikan ke insan dan anggotanya. Sehingga Diharapkan nantinya PSSI dan klub sepak bola dapat menghidupi dirinya sendiri. Tanpa menjadi beban pihak lain,” tandasnya