Banyak Wasit Tak Lolos Seleksi di Liga 1 2023/2024, Kinerja PSSI Disorot
- Screenshot berita VivaNews
Dari data ini pula didapati ada 14 wasit yang dalam tiga tahun terakhir mendominasi penugasan memimpin pertandingan. Yang tertinggi adalah Thoriq M. Alkatiri dengan total 34 pertandingan.
Rinciannya 19 kali pada 2020 hingga 2022 dan 15 kali pada musim 2022/2023. Di sisi lain ada wasit yang cuma sekali mendapat penugasan dalam tiga tahun terakhir. Mereka adalah Agus Walyono, Ikhsan Prasetya Jati dan Zetman Pangaribuan.
"Data ini menunjukkan distribusi pertandingan yang tidak merata terhadap wasit Liga 1, disamping adanya wasit-wasit yang promosi di tengah jalan mada musim 2020-2022, dimana mereka pada satu musim memimpin pertandingan hanya satu hingga tiga kali, sehingga menurut kami ini tidak lazim," ujar Budi.
Ditemui pula beberapa klub yang kerap dipimpin pertandingannya dengan wasit sama. Dia mencontohkan Arema FC yang dipimpin wasit Ginanjar Rahman Latief sebanyak delapan kali.
"Dari data ini terlihat ada wasit yang kerap memimpin laga tim tertentu, seperti Thoriq M. Alkatiri. Dalam tiga tahun terakhir menjadi wasit tengah sebanyak 34 kali, Thoriq dominan memimpin di lima klub. Angka statistiknya, 60 % selama tiga tahun menjadi wasit dalam laga lima tim tersebut, seperti Borneo FC Samarinda (11 kali), Persebaya Surabaya (9 kali), Bali United FC dan PSM Makassar (7 kali) dan Persija Jakarta (6 kali)," paparnya.
"Kemudian ada Agus Fauzan Arifin. Dari 32 laga yang dipimpinnya, sebanyak 50% pertandingan melibatkan 5 tim yaitu Borneo FC dan Madura United (8 kali), Arema FC (6 kali), serta Persebaya dan Persib Bandung (5 kali)," pungkasnya
Budi berharap dengan adanya keterlibatan tim wasit Jepang, seperti Yoshimi Ogawa (Anggota Komite Wasit JFA) dan Toshiyuki Nagi (Instruktur Wasit JFA), bukan hanya membantu Indonesia menciptakan kualitas wasit yang bagus secara penugasan, namun juga memberikan pendidikan kepada para wasit Indonesia, apa-apa saja yang dibutuhkan oleh wasit profesional untuk memimpin Liga Indonesia.