Jelang Penentuan Armada Indonesia U-17, Pelatih Bima Sakti Kelabakan
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - FIFA Council secara konsensus menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17. Penunjukkan itu berdasarkan hasil sidang FIFA Council yang digelar di Markas FIFA, Zurich, Swiss, Jumat (23/6/2023) bulan lalu.
Awalnya FIFA menunjuk Peru sebagai tuan rumah, namun kemudian dicoret lantaran masalah infrastruktur yang belum sesuai standar. Akhirnya, Indonesia ditetapkan untuk menggantikan Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17.
Menurut jadwal, Piala Dunia U-17 akan digelar pada 10 November hingga 2 Desember 2023. Hingga kini sudah 24 tim memastikan lolos. Sisa 4 kuota terakhir sudah terisi dari Asia. Mereka lolos setelah hasil di perempatfinal Piala Asia U-17 yang digelar di Thailand pada 25-26 Juni 2023.
Sejumlah pelatihan tengah dipersiapkan Pelatih Garuda Asia, Bima Sakti. Ia mengaku sedikit kelabakan menangani awal-awal seleksi. Bima Sakti mencoba Tim U-17 Indonesia melakoni internal game pada Sabtu (15/7) di lapangan ABC Senayan, Jakarta. Internal game berlangsung selama 2x40 menit.
Pada kesempatan tersebut pelatih Bima Sakti mencoba seluruh calon Armada untuk dimainkan. Uji coba laga juga masih dalam rangkaian proses seleksi. Kini, pemusatan latihan (TC) digelar di Jakarta hingga 28 Agustus mendatang.
"Materi latihan setiap akhir pekan ada internal game, dan ini sebenarnya kita baru dua hari latihan. Kondisi pemain memang belum sempurna, hal ini wajar karena ada pemain yang sudah lama tidak latihan. Ada beberapa pemain yang kram, ada yang kondisinya menurun, itu jadi evaluasi buat kita," kata Bima Sakti.
Pada seleksi TC awal ini, Bima Sakti memanggil 34 pemain, termasuk enam dari diaspora, yaitu pemain keturunan atau pemain yang tinggal di luar negeri.
"Rencananya kita ada promosi degradasi karena ingin mencoba memberi kesempatan dari para pemain yang mengantri termasuk yang dari luar (diaspora) saat ini begitu banyak. Kita juga sudah melihat kondisi mereka-mereka yang telah diberi kesempatan," tambahnya
Bima Sakti menegaskan dirinya hanya akan memilih para pemain terbaik yang sesuai kriterianya. Dia juga memastikan bahwa tidak ada jaminan enam pemain diaspora untuk lolos seleksi.
Mereka diantaranya adalah Welberlieskott de Halim Jardim, Madrid Augusta, Mahesa Ekayanto, Staffan Qabiel Horrito, Aaron Liam Suitela, dan Aaron Nathan Ang.
"Kalau memang mereka bagus dibandingkan anak-anak yang sudah ada, ya akan saya ambil. Kalau enggak, lebih baik kita ambil anak-anak lokal yang telah berjuang di akademi dan SSB (Sekolah Sepak Bola). Kita sudah sampaikan bahwa kriteria utama pasti kualitas. Kemudian sesuai posisi, (misalnya) postur tubuh harus seperti bek. Kiper mutlak (tingginya) 180 cm ke atas," tukas Bima Sakti.
Saat ini, PSSI sedang melakukan seleksi terbuka di 12 kota dengan dibantu oleh klub dan Asprov tuan rumah setempat. Nantinya para pemain yang terpilih akan bergabung di seleksi tim U-17 Indonesia di Jakarta pada awal Agustus mendatang.