PT LIB Gelar Owner Club Meeting, Soal Pemain Asing Disepakati Tapi Dana Subsidi Belum Konsensus

Owners Club Meeting Liga 2
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) telah menggelar Owner Club Meeting Liga 2 di Jakarta, pada Kamis (20/7/2023) lalu.

Biaya Naturalisasi Warga Negara Asing 2024: Aturan PNBP untuk Pemain Timnas Indonesia

Dari pertemuan itu terdapat beberapa keputusan disamaikan oleh LIB. Diantaranya adalah jadwal kick off, regulasi pemain asing hingga subsidi untuk klub.

Usut punya usut, dari keputusan tersebut kabarnya ada yang tidak disetujui oleh para pemilik klub Liga 2. Hal tersebut diutarakan oleh Pemilik Persiba Balikpapan, Gede Widiade.

Transfer Panas! Jay Idzes Diincar Klub Serie A, Statusnya di Venezia Jadi Tanda Tanya

Dia menjelaskan, para klub setuju Liga 2 akan digelar pada awal September 2023. Kemudian klub-klub juga setuju dengan adanya penggunaan dua pemain asing.

"Semua klub menyetujui bahwa pemain asing di Liga 2 hukumnya wajib. Kemarin sempat ada isu bahwa biaya pemain asing Liga 2 itu lebih mahal dari pemain lokal dan itu ternyata tidak mendasar," kata Gede

Segini Biaya dan Proses Naturalisasi Warga Negara Asing Berdasarkan PNBP 2024

"Hampir sebagian besar pemain-pemain lokal itu gajinya cukup tinggi dibandingkan pemain asing," ucap Gede Widiade. 

Untuk keputusan yang ketiga yakni subsidi. PT LIB rencananya akan memberikan uang subsidi sebesar Rp 1,25 miliar rupiah kepada semua klub untuk satu musim. 

Namun, apa yang ditawarkan PT LIB itu tidak disetujui oleh semua klub Liga 2. Pasalnya, pemilik klub Liga 2 ingin PT LIB memberikan dana subsidi sebesar Rp 2 miliar. 

Chief Executive Officer (CEO) Persija Jakarta, Gede Widiade

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Menurut Gede Widiade wajar klub Liga 2 meminta uang subsidi tersebut. Sebab, ini untuk biaya operasional yang akan dikeluarkan oleh setiap klub. 

"Liga 1 saja mendapatkan uang subdisi Rp 7,5 miliar, belum lagi ditambah rating dan rangking di akhir kompetisi Sementara Liga 2, PT LIB hanya memberikan Rp 1,25 miliar," ucap Gede. 

"Jumlah ini sama saja dengan musim 2018. Sekarang kami meminta kepada PT LIB selaku calon operator yang ditunjuk PSSI meminta Rp 2 miliar dengan pertimbangan-pertimbangan seperti biaya hidup sudah tinggi dan biaya operasional juga sudah tinggi," kata Gede Widiade. 

Rencananya PT LIB masih akan melakukan pertemuan satu kali lagi dengan pemilik klub Liga 2. Pertemuan itu diharapkan sudah mencapai kata kesepatakan bersama demi kualitas Liga 2 lebih baik.

"Saya mewakili teman-teman agar masyarakat tahu bahwa Liga 2 ini merupakan ajang kompetisi yang kita harapkan bisa memberikan kontribusi kepada PSSI," ucapnya. 

"Siapa tahu dari Liga 2 bisa menyuplai pemain-pemain bagus agar timnas Indonesia dapat berkompetisi dengan baik di ajang internasional," tutup Gede Widiade.