Merakyat, KDM ke Pasar Wage Purwokerto Disambut Gembira Warga
- Istimewa
VIVA Jabar – Saat hendak berkunjung ke Desa Purwasasaba, Kecamatan Mandiraja, Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyempatkan diri mampir ke Pasar Wage Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Tak disangka, saat baru sampai parkiran pedagang dan warga langsung geger melihat KDM turun dari mobil. Bahkan, antusiasme warga terlihat begitu tinggi saat KDM keluar dari mobilnya. Sejumlah warga pun berteriak gembira atas kehadiran pemimpin yang dikenal merakyat itu.
“Pak Dedi, Kang Dedi,” teriak warga memanggil pria yang identik dengan iket putih itu.
KDM pun mengajak salah seorang juru parkir (jukir) untuk menemaninya belanja. Ia diantar berkeliling pasar untuk membeli berbagai macam kebutuhan pokok termasuk oleh-oleh khas Banyumas.
Jukir itu pun ketiban rezeki nomplok. Ia dibelanjakan berbagai kebutuhan pokok untuk persediaan keluarganya selama beberapa minggu ke depan.
Tak hanya jukir, warga lain yang kebetulan berbelanja di tempat sama dibayarkan oleh KDM.
Kehadiran KDM yang tiba-tiba langsung membuat geger seisi pasar. Para pedagang dan warga mengelu-elukan nama KDM.
KDM di pasar Wage Purwokerto
- Istimewa
Bahkan sejumlah massa yang rata-rata emak-emak pun langsung mengerubuti KDM untuk foto bersama. Mereka tak menyangka akan bertemu langsung apalagi foto bersama.
“Senang, biasanya nonton di tiktok atau youtube sekarang ketemu langsung,” ucap seorang emak-emak.
Keriuhan pasar pun semakin terasa saat sejumlah emak-emak yang berada di lantai dua berteriak memanggil KDM yang sedang berkeliling di lantai dasar pasar.
“Kang Dedi, ini di sini, di atas. Kang Dedi…,” teriak sejumlah massa yang dibalas lambaian tangan KDM.
Setelah berkeliling KDM pun kembali ke parkiran. Jukir yang tak menyangka akan membawa pulang belanjaan yang begitu banyak pun berterima kasih.
“Gak nyangka bakal ketemu Kang Dedi, belum pernah saya belanja sebanyak ini, terima kasih, Kang,” ucap jukir.
Tak jauh dari situ KDM bertemu dengan ibu penjual pisang. Saat dihampiri dagangan ibu tersebut masih banyak dan beberapa di antaranya sudah mulai membusuk karena terlalu matang.
Rupanya 10 sisir pisang yang hampir busuk itu sebelumnya dibeli oleh pedagang roti. Hanya saja suami dari pedagang roti itu wafat sehingga pisang yang telah dibeli dijual Kembali.
“Suaminya meninggal jadi dibalikkan, dijual berapa saja, tekor juga gak apa-apa, nanti kalau sudah terjual uangnya saya kasihkan ke dia lagi,” ucap ibu itu.
