Petani Program Makmur Tetap Hasilkan Beras Berkualitas di Tengah Kemarau Panjang
- Istimewa
VIVA Jabar – Meroketnya harga beras di Tanah Air membuat masyarakat resah. Bagaimana tidak, pada tingkat eceran, harga beras medium naik dari Rp.70 ribu menjadi Rp.13.320 per Kg. Sedangkan beras medium naik jadi Rp 420 menjadi Rp 15.290 per kg.
Rupanya, kemarau panjang dan El Nino menjadi penyebab kenaikan harga beras di sejumlah daerah di Indonesia, sehingga di beberapa daerah sentra pertanian, ada penurunan pasokan beras serta penurunan produksi.
Untungnya, tidak semua petani beras mengalami masalah tersebut. Para petani peserta Program Makmur secara konsisten bisa meningkatkan kualitas tanaman. Di komoditas padi misalnya, peserta program yang diinisiasi Menteri BUMN Erick Thohir itu terbukti bisa menghasilkan beras kualitas premium.
“Setelah melalui pendampingan intensif, peserta program Makmur bisa meningkatkan rendemen padi dari awalnya 55 persen menjadi 60 persen. Kualitasnya pun tergolong beras premium dengan karakteristik ideal seperti derajat sosoh yang mencapai 100 persen, bentuknya utuh tidak pecah, dan bebas dari benda asing lainnya,” kata Saiful Rohdian A, Koordinator Program Makmur Pupuk Kujang pada Selasa, 3 Oktober 2023.
Beras premium tersebut, ujar Saiful kemudian dikemas dalam merek dagang ‘Beras Makmur’. Beras itu diharapkan bisa menjadi beras premium kebanggaan Indonesia.
“Beras Makmur ini adalah produk para petani yang telah kita dampingi sejak sebelum tanam hingga setelah panen,” kata Saiful.
Saiful menuturkan, karena kualitasnya yang baik, beras para peserta Program Makmur kerap diincar para penggilingan padi. Salahsatunya adalah PT Pemalang Agro Sejahtera. Penggilingan padi di Jawa Tengah itu sudah 5 musim tanam ini rutin membeli hasil panen peserta Program Makmur.