Daftar Harga Rokok yang Resmi Dinaikan Pemerintah di Awal Januari 2025, Berikut Ini Jenis dan Harga Lengkapnya

Berhenti Merokok
Sumber :
  • Pinterest

Jabar – Berikut ini daftar jenis rokok yang mengalami kenaikan di tahun 2025

Pengganti Shin Tae-yong: Erick Thohir Beri Petunjuk Penting

Pemerintah memberikan kado bagi para perokok di awal tahun 2025. Sebab Harga Jual Eceran (HJE) rokok resmi naik per 1 Januari 2025, meski Cukai Hasil Tembakau (CHT) tidak mengalami kenaikan.

Kenaikan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 97 Tahun 2024 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun Atau Klobot dan Tembakau Iris.

Erick Thohir Ungkap Calon Pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Adapun kenaikakan ini dilakukan pemerintah sebagai upaya dalam mengendalikan konsumsi produk-produk hasil tembakau di masyarakat, serta demi mengoptimalkan aspek penerimaan negara.

"Untuk mengendalikan konsumsi hasil tembakau, melindungi industri hasil tembakau yang padat karya yang proses produksinya menggunakan cara lain daripada mesin, dan optimalisasi penerimaan negara," tulis aturan itu dikutip VIVA Jabar Rabu, 1 Januari 2025.

Shin Tae-yong Hengkang: Apakah Timnas Indonesia Kehilangan Arah?

Aturan ini menjelaskan, kenaikan HJE rokok akan bervariasi untuk masing-masing jenis produk hasil tembakau, dengan rincian sebagai berikut: 

Daftar HJE Rokok 2025: 

1. Sigaret Kretek Mesin (SKM): 

a. Golongan I paling rendah Rp 2.375/batang atau naik 5,08 persen, dengan tarif cukai Rp 1.231/batang 

b. Golongan II paling rendah Rp 1.485/batang atau naik 7,6 persen dengan tarif cukai Rp 746/batang

2. Sigaret Putih Mesin (SPM):

a. Golongan I paling rendah Rp 2.495/batang atau naik 4,8 persen dengan tarif cukai Rp 1.336/batang 

b. Golongan II paling rendah Rp 1.565/batang atau naik 6,8 persen dengan tarif cukai Rp 794/batang

3. Sigaret Kretek Tangan (SKT) atau Sigaret Putih Tangan (SPT):

a. Golongan I harga jual eceran paling rendah Rp 1.555/batang sampai dengan Rp 2.170/batang dengan tarif cukai Rp 378/batang 

b. Golongan II harga jual eceran paling rendah Rp 995/batang atau naik 15 persen dengan tarif cukai Rp 223/batang 

c. Golongan III harga jual eceran paling rendah Rp 860 atau naik 18,6 persen dengan tarif cukai Rp 122/batang

4. Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF) atau Sigaret Putih Tangan Filter (SPTF):

Harga jual paling rendah Rp 55-180, tidak berubah dari tahun ini

5. Sigaret Kelembak Kemenyan (KLM): 

a. Golongan I harga jual eceran paling rendah Rp 950 dengan tarif cukai Rp 483/batang (sama dengan 2024) 

b. Golongan II harga jual eceran paling rendah Rp 200 dengan tarif cukai Rp 25/batang (sama dengan 2024) 

6. Jenis Tembakau Iris (TIS):

Harga jual paling rendah Rp 55-180, tidak berubah dari tahun ini

7. Jenis Rokok Daun atau Klobot (KLB):

Harga jual paling rendah Rp 290, tidak berubah dari tahun ini

8. Jenis Rokok Cerutu

Harga jual paling rendah Rp 495 sampai Rp 5.500, tidak berubah dari tahun ini.

9. Rokok elektrik: 

a. Rokok elektrik padat minimal Rp 6.240/gram atau naik 6,01 persen dari sebelumnya di Rp 5.886/gram, dengan tarif cukai tetap Rp 3.074/gram 

b. Rokok elektrik cair sistem terbuka (isi ulang) minimal Rp 1.368/gram atau naik 22,03 persen dari sebelumnya di Rp 1.121/gram, dengan tarif cukai tetap Rp 636/gram 

c. Rokok elektrik cair sistem tertutup minimal Rp 41.983/gram atau naik 22,03 persen dari sebelumnya di Rp 39.607/gram, dengan tarif cukai tetap Rp 6.776/gram

10. Hasil pengolahan tembakau lainnya:

a. Tembakau molasses minimal Rp 257/gram atau naik 6,19 persen dari sebelumnya di Rp 242/gram, dengan tarif cukai tetap Rp 135/gram 

b. Tembakau hirup minimal Rp 257/gram atau naik 6,19 persen dari sebelumnya Rp 242/gram, dengan tarif cukai tetap Rp 135/gram 

c. Tembakau kunyah minimal Rp 257/gram atau naik 6,19 persen dari sebelumnya Rp 242/gram, dengan tarif cukai tetap Rp 135/gram.