Pemkab Manggarai Barat Gelar Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara, Ini Rangkaian Acaranya
- Screenshot berita VivaNews
Seiring dengan ditetapkannya Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan 2023, yang mengusung tema Ekonomi SAE: Sejahtera, Adil, dan Ekologis yang juga menjadi tema dalam Festival Golo Koe Tahun ini, komitmen Keuskupan Ruteng terhadap masyarakat diwujudkan melalui berbagai konten sosial budaya dalam balutan pekan seni budaya yang menampilkan keunikan dan kekayaan kultur di Manggarai Raya, Flores, dan Indonesia pada umumnya.
Selain itu, kegiatan ekologis sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan berupa penanaman bakau di laut dan penanaman pohon-pohon di sekitar Labuan Bajo serta kegiatan sosial berupa pembagian sembako bagi kelompok rentan dan alat tulis bagi anak sekolah.
Menurut Romo Martin Cen, Pr. Direktur Pusat Pastoral Keuskupan Ruteng, Gelaran Festival Golokoe 2023 juga diharapkan memberi dampak bagi pergerakan ekonomi melalui keterlibatan UMKM, okupansi hotel, pasar kuliner, transportasi, hingga jasa lainnya.
"Pada penyelenggaraan Festival Golokoe tahun sebelumnya masyarakat memperoleh manfaat melalui penjualan hasil tani seperti sayur dan buah-buahan organik dalam skala besar. Selain itu, ada juga dampak kultural khususnya bagi anak-anak untuk mengenal lebih luas lagi budaya Manggarai. Lebih dari itu semua adalah dampak persaudaraan dan persatuan bagi umat", jelas Romo Martin Cen.
Jelang gelaran Festival Golokoe 2023, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina menyampaikan dukungan atas penyelenggaraan event tahunan ini. Menurut Shana, Festival Golo Koe ini merupakan cerminan dari pariwisata inklusif.
"Kami melihat bahwa Festival Golo Koe merupakan jejaring pertemuan dan kolaborasi antara komunitas, yang mana ini merupakan kekuatan utama dalam konsep pariwisata inklusif yang muncul dari akar rumput. Pariwisata Labuan Bajo menjadi jiwa semua elemen, stakeholder, dan masyarakat, dimana semua berpartisipasi aktif dan mengambil bagian untuk tujuan bersama yang lebih besar. Festival Golo Koe sebagai simbol toleransi dan keberagaman Labuan Bajo sebagai pintu pariwisata NTT. Event ini juga menunjukkan potensi kebudayaan khas, produk lokal, dan menghubungkan rantai pariwisata yang dinikmati manfaatnya sampai ke pelosok" ungkap Shana.