Watakano, Sejarah Mengukirnya sebagai Pulau Mini untuk Wisata Prostitusi di Jepang
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Watakano pernah disebut-sebut sebagai surga seks mini yang berada di Jepang. Watakano bahkan dijuluki sebagai 'pulau prostitusi'.
Sejarahnya, pada masa kejayaan sekitar akhir tahun 70-an hingga pertengahan 80-an, para PNS Jepang, polisi, dan pegawai negeri dari pulau utama terdekat akan menaiki perahu selama 3 menit untuk mencapai surga duniawi ini, dimana seperempat dari 270 penghuninya adalah pekerja seks.
VICE World News menuliskan, sebagaimana dilansir VIVA, seluruh perekonomian pulau seluas 1,5 kilometer persegi di pusat prefektur Mie ini berkembang dari apa yang dikenal sebagai "menjual gadis-gadis," yang pada tahun 80-an masing-masing bisa menghasilkan dua juta yen atau setara dengan Rp211 Juta Rupiah.
Penduduk yang bukan pekerja seks mengelola toko kelontong, kafe, dan kompleks apartemen. Tersembunyi namun makmur, Pulau Watakano menikmati kekayaan ekonomi selama puluhan tahun.
Namun, ketika krisis ekonomi Jepang melanda pada tahun 1992, perusahaan tidak mampu lagi membiayai liburan perusahaan yang mewah bagi para pekerja, dan para pembelanja kelas atas berhenti mengunjungi pulau ini.
Hampir tiga dekade kemudian, hampir tidak ada pekerja seks yang tinggal di Watakano. Bagi penduduk yang membangun bisnis yang berkembang dari perdagangan seks, bar karaoke yang kosong dan lorong-lorong yang sepi menjadi pengingat akan masa lalu yang semarak dan juga kemerosotan pulau ini.