Pekerja Objek Wisata Bali Sempat Alih Profesi di Bidang Budi Daya Rumput Laut saat Pandemi
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Pandemi Covid-19 turut mempengaruhi sektor perekonomian di Bali. Tak hanya wisata, bidang-bidang lain seperti kuliner, ketenagakerjaan hingga perhotelan, turut terkena dampak dan tekanan yang sangat signifikan.
Di bidang ketenagakerjaan, banyak warga yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi.
Saat dilanda Pandemi, sebagian masyarakat Bali, khususnya di Nusa Lembongan, akhirnya menekuni usaha budi daya rumput laut yang telah turun-temurun dilakukan sejak tahun 1984.
Minat masyarakat akan budi daya rumput laut semakin tinggi, mengingat perkembangan Industri rumput laut di dalam negeri tidak bisa lepas dari dukungan ketersediaan pasokan bahan baku yang berasal dari hasil produksi kegiatan budi daya rumput laut.
Dalam kunjungannya ke Provinsi Bali, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang didampingi oleh Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis (Musdhalifah Machmud) serta Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Haryo Limanseto), Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan (Pujo Setio), berkesempatan meninjau lokasi budi daya rumput laut di Desa Lembongan, Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, Sabtu (12/08), lalu.
Menko Airlangga pun menyempatkan diri untuk berbincang dengan para pembudi daya dan nelayan di desa tersebut.