Menelisik Ponpes Mama Pasirnaan, Pondok yang Berdiri Sejak Tahun 1800

Ustad Ase Masykuro bersama warga sekitar.
Sumber :

Jabar – Berlokasi di kampung Cikadu RT 06 RW 16, Kecamatan Tanjung Siang, Kabupaten Subang pondok pesantren Mama Pasirnaan menjadi salah satu pondok tertua pusat penyebaran agama Islam di Kabupaten Subang.

Berdasarkan data yang ada, Ponpes Pasirnaan memiliki 19 cabang ponpes di Sumedang, Subang, Purwakarta, Karawang dan lainnya dan memiliki ratusan bahkan ribuan santri.

Untuk di Ponpes Pasirnaan Cikadu sendiri, memiliki 15 santri. Di mana sehari-harinya para santri mengikuti proses belajar mengajar. Namun pada saat pengajian rutin tiap hari Kamis, jumlahnya akan bertambah menjadi 150 santri.

Ustad Ase Masykuro, generasi ketiga Mama Pasirnaan saat ditemui Viva Jabar, Sabtu (15/6) menyebut, Ponpes Mama Pasirnaan menjadi terkenal dan viral, saat media sosial memblow up, pembongkaran makam salah satu santri yang utuh dan wangi.

"Betul, jasadnya sekarang dimakamkan di area ponpes ini," kata Ase yang sudah berusia 63 tahun itu.

Disinggung, apakah Ponpes yang dikelilingi Makam tersebut sering dikunjungi orang-orang yang bermaksud meminta hajat jelang Pemilu tiba, Ase membenarkan hal tersebut ada. Namun ia tidak memperbolehkan meminta doa ke makam untuk tujuan menang dalam Pemilu.

"Calon? Ya ada beberapa yang datang jelang Pemilu ini. Tapi saya mengingatkan, jangan meminta maksud ke makam, itu nggak boleh. Kalau hanya ziarah saja ya dipersilakan," tandasnya.

Penjaga Makam area Ponpes Mama Pagelaran Ace Kosasih (53) mengatakan, Ponpes Pasirnaan Cikadu menjadi viral di media sosial saat ada makam dilahan pribadi yang dibongkar untuk di pindahkan ke area Ponpes berjarak 500 meter. Namun jasadnya masih utuh dan wangi.

"Kiyai Muhya bin Rudia, salah satu murid Ponpes Mama Pasirnaan, yang ketika makamnya dibongkar jasad nya masih utuh. Padahal jasad tersebut sudah 17 tahun dimakamkan," ujar Ace.

Warga Sekitar, Taufik Hidayat mengatakan, Ponpes Mama Pasirnaan adalah cikal bakal penyebaran agama Islam. Pondok pesantren yang historis tersebut menelurkan tokoh agama termasyhur di Jawa Barat.

"Leluhur saya dulu belajar agama di Ponpes ini," kenangnya.

Taufik berharap, eksistensi Ponpes Mama Pasirnaan sebagai salah satu pondok tertua di Subang tetap ada. Dan menelurkan lebih banyak lagi tokoh dan alim ulama di Jawa Barat

Jabar – Berlokasi di kampung Cikadu RT 06 RW 16, Kecamatan Tanjung Siang, Kabupaten Subang pondok pesantren Mama Pasirnaan menjadi salah satu pondok tertua pusat penyebaran agama Islam di Kabupaten Subang.

Berdasarkan data yang ada, Ponpes Pasirnaan memiliki 19 cabang ponpes di Sumedang, Subang, Purwakarta, Karawang dan lainnya dan memiliki ratusan bahkan ribuan santri.

Untuk di Ponpes Pasirnaan Cikadu sendiri, memiliki 15 santri. Di mana sehari-harinya para santri mengikuti proses belajar mengajar. Namun pada saat pengajian rutin tiap hari Kamis, jumlahnya akan bertambah menjadi 150 santri.

Ustad Ase Masykuro, generasi ketiga Mama Pasirnaan saat ditemui Viva Jabar, Sabtu (15/6) menyebut, Ponpes Mama Pasirnaan menjadi terkenal dan viral, saat media sosial memblow up, pembongkaran makam salah satu santri yang utuh dan wangi.

"Betul, jasadnya sekarang dimakamkan di area ponpes ini," kata Ase yang sudah berusia 63 tahun itu.

Disinggung, apakah Ponpes yang dikelilingi Makam tersebut sering dikunjungi orang-orang yang bermaksud meminta hajat jelang Pemilu tiba, Ase membenarkan hal tersebut ada. Namun ia tidak memperbolehkan meminta doa ke makam untuk tujuan menang dalam Pemilu.

"Calon? Ya ada beberapa yang datang jelang Pemilu ini. Tapi saya mengingatkan, jangan meminta maksud ke makam, itu nggak boleh. Kalau hanya ziarah saja ya dipersilakan," tandasnya.

Penjaga Makam area Ponpes Mama Pagelaran Ace Kosasih (53) mengatakan, Ponpes Pasirnaan Cikadu menjadi viral di media sosial saat ada makam dilahan pribadi yang dibongkar untuk di pindahkan ke area Ponpes berjarak 500 meter. Namun jasadnya masih utuh dan wangi.

"Kiyai Muhya bin Rudia, salah satu murid Ponpes Mama Pasirnaan, yang ketika makamnya dibongkar jasad nya masih utuh. Padahal jasad tersebut sudah 17 tahun dimakamkan," ujar Ace.

Warga Sekitar, Taufik Hidayat mengatakan, Ponpes Mama Pasirnaan adalah cikal bakal penyebaran agama Islam. Pondok pesantren yang historis tersebut menelurkan tokoh agama termasyhur di Jawa Barat.

"Leluhur saya dulu belajar agama di Ponpes ini," kenangnya.

Taufik berharap, eksistensi Ponpes Mama Pasirnaan sebagai salah satu pondok tertua di Subang tetap ada. Dan menelurkan lebih banyak lagi tokoh dan alim ulama di Jawa Barat