Kisah Isra Miraj, Perjalanan Nabi Muhammad dan Perintah Salat 5 Waktu

Ilustrasi Isra Miraj
Sumber :
  • Pinterest

JabarIsra Miraj jadi peristiwa penting bagi orang Islam, lantaran ini membuat umat Nabi Muhammad SAW diwajibkan tunaikan salat 5 waktu sehari semalam.

Isra Miraj sendiri merupakan dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Isra Miraj diperingati setiap tanggal 27 Rajab. Tahun ini, Isra Miraj diperingati bertepatan pada Sabtu, 18 Februari 2023.

Kisah Isra Miraj

Dikutip dari laman NU Online, Jumat, 17 Februari 2023, peristiwa Isra Miraj merupakan salah satu mukjizat agung yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Betapa tidak, hanya dalam satu malam Rasulullah melakukan perjalanan ke Makkah menuju Baitul Maqdis di Palestina dan dilanjut bertolak ke langit sampai ke Sidratul Muntaha.

Isra Miraj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah, sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Menurut Al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Miraj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 Masehi.

Umat Islam penting untuk mengetahui makna dan sejarah Isra Miraj sebagai upaya mempertebal keimanan.

Berikut ulasan mengenai sejarah dan makna peristiwa Isra Miraj yang dirangkum dari berbagai sumber:

Dikutip dari laman Kementerian Agama RI, Isra Miraj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah, sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Menurut Al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Miraj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M.

Menurut Al-Allamah Al-Manshurfuri, Isra Miraj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian.

Namun, Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah ra meninggal pada bulan Ramadhan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab. Dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu.

Pendapat Tentang Isra Miraj

Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Miraj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Miraj.

Allah swt menjelaskan peristiwa Isra dan Mi'raj dalam Alquran Surat Al-Isra ayat 1:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

"Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari masjidil haram ke masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."

Isra Miraj merupakan dua peristiwa luar biasa dalam Islam, di mana Allah SWT memperjalankan Nabi Muhamad dari Masjidilharam Makkah, menuju Masjidil Aqsha Paletina, kemudian nabi pergi melintasi lapisan-lapisan langit tertinggi sampai batas yang tidak dapat dijangkau pengetahuan malaikat, manusia, maupun jin, dengan mengendarai Buraq.

Diriwayatkan bahwa ukuran tubuh kendaraan tersebut lebih kecil daripada kuda dan lebih besar dari bada bagal. Buraq melangkah sejauh matanya memandang.

Pengertian Isra Miraj tentunya perlu dipahami seluruh umat Islam. Makna Isra Miraj ini bisa dilihat dari kedua katanya. Isra adalah perjalanan Rasulullah SAW pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina.

Alquran telah menempatkan Masjid Al-Aqsha dalam kemuliaan. Terlebih saat peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

"Maha suci Allah, yang telah memberi jalan hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah maha mendengar lagi maha melihat." (QS. Al-Isra: 1)

Sementara itu, Miraj merupakan kisah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (akhir penggapaian) untuk menerima perintah Allah SWT menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam.

Awalnya, jumlahnya 50 kali sehari. Namun, setiap kali Rasulullah turun, Nabi Musa mengingatkan beliau bahwa jumlah tersebut terlalu besar. Nabi diminta meminta keringanan, hingga tersisa 5 rakaat sehari semalam, dan beliau malu untuk memohon lebih sedikit lagi.

Banyak sekali pembelajaran yang bisa kita dapatkan dari perjalanan Nabi Muhammad ini. Isra dan Miraj adalah perkara yang sangat jelas dan eksplisit disebutkan dalam Alquran, sebuah kejadian yang pasti terjadi, pasti benar, dan tak ada keraguan sama sekali meskipun akal manusia tidak dapat menjangkaunya.

Sebelum perjalanan Isra Miraj dimulai, Rasulullah SAW terlebih dahulu dibedah hatinya oleh malaikat Jibril dan Mikail untuk selanjutnya dicuci dengan air zam-zam tiga kali dan diisinya hati mulia itu dengan hikmah dan iman.

Pembedahan ini dilakukan sebelum memasuki inti cerita perjalanan Nabi Muhamamad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, untuk selanjutnya diteruskan hingga Shidratul Muntaha.

Dari pembedahan hati Nabi Muhammmad SAW ini, kita mendapatkan pelajaran bahwa hati adalah hal terpenting dalam diri manusia. Hati merupakan pusat metabolism keimanan dan ketaqwaan. Sedangkan sekarang banyak orang hanya mengandalkan otaknya dengan logika dan rasio, dan melupakan peran hati yang sangat penting ini. Padahal berbagai pertimbangan keadilan dan kebenaran sumbernya adalah hati, bukan otak.

Jika hati membawa kita kepada kebaikan universal, sedangkan otak hanya akan mengantarkan kita kepada kebaikan parsial, kebaikan yang telah tercampur dengan berbagai kepentingan.