Bolehkah yang Bernazar Ikut Makan Daging Kurban? Simak Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya
Sumber :

VIVA Jabar - Pada moment Idul Adha, banyak orang berbondong-bondong menyembelih hewan kurban demi menjalankan ketaatan pada Allah SWT. Baik disembelih sendiri maupun lewat kepanitiaan (amil) di masjid.

Hewan kurban, biasanya terdiri dari kambing atau domba, sapi hingga unta. Setelah disembelih, potongan dagingnya dibagikan kepada mereka yang layak untuk mendapatkannya. 

Lantas, muncul sebuah pertanyaan. Bagaimana hukum orang yang berkurban dengan niat nazar? Apakah sama dengan ibadah kurban yang statusnya sunnah? Sebab nazar hukumnya wajib. Pertanyaan ini terkadang muncul di khalayak jelang hari raya Idul Kurban.

Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, berikut ini penjelasan Buya Yahya

Melansir dari viva.co.id, Ulama kenamaan Indonesia, Buya Yahya dalam kanal Youtube Al-Bahjah menyebutkan, Jumhur Ulama berpendapat, selama kurban seseorang itu sunnah atau bukan niat nazar, maka dia masih boleh menikmati hewan kurbannya.

"Kurban tidak akan menjadi wajib (menurut) mazhab Syafi’i, mazhab Jumhur, kecuali dinazarkan baik nazar ngomong ‘aku nazar mau nyembelih kurban’ atau ‘aku jadikan kambing ini kambing kurban’, itu nazar,” jelas Buya Yahya dalam tayangan youtube tersebut.

"Selagi kurban yang sunnah bukan dijadikan nazar, (maka) yang kurban pun boleh makan. Jangan dibikin ngenes, gak boleh suruh ngelihat saja. Boleh dia makan, boleh ngambil, boleh dikasih, jadi yang nyembelih kurban ya boleh dong ngerasain dong kan sunnah,” jelasnya lagi.