Warga Depok Ungkap Lahan Water Tank 10 Juta Liter Bekas Tanah Urukan dan Rawan Bencana
- screenshot berita viva news
VIVA Jabar - Mega proyek water tank 10 juta liter milik PDAM Tirta Asasta Depok, memang menjadi buah bibir belakangan ini. Warga setempat menolak keras adanya bangunan ini karena mereka merasa ini merupakan bahaya bagi warga sekitar.
Yuli Ratnani salah satu warga RT 02 RW 26 Perumahan Pesona Depok, membeberkan perihal lahan ini, ia mengatakan water tank itu berada di atas tanah urukan yang kondisinya labil. Sehingga jika terjadi bencana akan sangat membahayakan keselamatan warga.
“Saya tahu bahwa ini tadinya (tanah) urukan, berarti tanah ini labil. Kemudian, tadi disebutkan dia (PDAM) akan melakukan mitigasi bencana, belum ada itu. Lalu dia bilang baru dibuat selokan, nah tapi kemarin ketika terjadi banjir lumpur itu ke mana-mana ke warga, pada waktu itu Covid, jadi kita ngga karu-karuan tuh,” katanya, Jumat (18/8/2023).
Dikatakan, walaupun dibuat selokan tidak menjamin jika ada banjir lumpur akan masuk ke saluran tersebut. Karena menurutnya banjir lumpur diprediksi meluber ke mana-mana.
“Maka rumah kami menjadi ancaman bencana. Ingat Situ Gintung yang terjadi, satu nyawa itu luar biasa ancaman,” tegasnya.
Menurutya saat ini warga sekitar yang berbatasan dengan water tank sangat resah. Bahkan mereka sampai tidak bisa tidur karena khawatir. Dia juga mengaku mengalami kerugian ekonomi. Karena rumah mereka sudah tidak laku sebagai jaminan ke bank.
“Kami ngga bisa tidur, rumah kami kalau kami ajukan ke bank ngga diterima sebagai bangunan karena ini adalah daerah yang rawan. Jadi ada beberapa warga yang sudah mau menjual rumahnya, itu bank menolak. Nah, segi ekonomi, segi kekhawatiran fisik kami kalau malam itu rasanya kalau bangun terkejut-kejut,” ungkapnya.