Berbeda Dengan Warga Rempang, Lembaga Adat Melayu Minta Warga Menyetujui Proyek Relokasi Rempang
- Viva.co.id
"Peristiwa yang terjadi Senin kemarin di Gedung BP Batam yang mana banyak korban yang berjatuhan dari Polisi, Satpol PP, dan Ditpam Batam dalam aksi anarkis yang dilakukan jangan terulang lagi kita berharap," katanya.
LAM Kepri nantinya bakal mengajak duduk bersama dengan masyarakat Galang Rempang, aparat, dan pihak pemerintah khususnya BP Batam agar penyelesaian kawasan Galang Rempang ini tidak berlarut larut panjang.
"Penyelesaian kawasan Galang Rempang ini tidak berlarut larut panjang dan LAM Kepri akan nantinya mengajak duduk bersama dengan masyarakat Galang Rempang, Aparat dan pihak Pemerintah khususnya BP Batam," ucap dia.
Sementara itu, Sekretaris Umum LAM Kepri, Dato Wira H. Raja Alhafiz mengaku pihaknya punya niat tulus menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi di Pulau Rempang Galang melalui pendekatan damai dan musyawarah.
"Saya juga sangat berterimakasih atas permintaan maaf Kapolda Kepri terkait insiden penembakan gas air mata di gedung LAM Batam dan kami disini ingin duduk bersama dengan Bapak-bapak sekalian dan seluruh masyarakat Pulau Rempang serta Galang, sehingga kita dapat mencapai kesepahaman yang bermanfaat untuk semua pihak," ucap Wira.
Wira sepakat untuk menjadikan masa depan lebih baik dengan menghindari insiden seperti demo mengganggu ketertiban.
“Kami percaya bahwa demo bukanlah jalan yang menguntungkan, tetapi justru merugikan kita semua. Oleh karena itu, kami mengajak pihak keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk duduk bersama dalam sebuah musyawarah dan dialog. Tujuannya adalah agar segala hal yang kita inginkan dapat berjalan seperti biasa, sambil menjaga hak-hak masyarakat agar tidak terganggu atau terabaikan,” kata dia lagi.