Fakta-Fakta tentang Kebakaran Museum Nasional, Korsleting Listrik Menjadi Penyebabnya
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Museum Nasional yang juga dikenal sebagai Museum Gajah di Jakarta Pusat baru-baru ini mengalami kebakaran hebat pada hari Sabtu, 16 September 2023. Kejadian tersebut menimbulkan kehebohan di media sosial karena museum tersebut menyimpan banyak peninggalan berharga.
Kebakaran ini terjadi sekitar pukul 20.07 WIB dan upaya pemadaman segera dimulai pada pukul 20.09 WIB. Petugas pemadam kebakaran berjuang keras untuk memadamkan api, dan proses pendinginan dilakukan mulai pukul 21.37 WIB. Akhirnya, pemadaman selesai pada pukul 00.15 WIB.
Secara keseluruhan, ada 14 unit mobil damkar serta puluhan personel yang dikerahkan di lokasi kejadian. Imbas kejadian tersebut, Museum Nasional ditutup sementara untuk umum.
Nah, berikut adalah beberapa fakta kebakaran di Museum Nasional kemarin malam.
1. Korsleting Listrik Kepala Suku Dinas
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat Asril Rizal mengatakan, penyebab sementara kebakaran di Museum Nasional itu diduga karena adanya korsleting listrik.
Korsleting listrik itu terjadi di area bedeng tukang yang sedang melakukan renovasi di Gedung Blok C Museum Nasional. Akibat renovasi tersebut, diduga api memantik dan menyebabkan kebakaran.
"Korsleting listrik di belakang pameran museum diduga berasal dari area bedeng tukang yang sedang melaksanakan perbaikan gedung Blok C," kata Asril, Sabtu malam, dikutip Antara.
2. Gedung A Terbakar
Kebakaran terjadi tepatnya di Gedung A yang berada di bagian belakang museum. Bagian atap gedung juga sempat ambruk akibat hal tersebut dan hanya gedung A saja yang terbakar. Gedung A sendiri diketahui dipakai untuk ruang pameran dan wahana imersif.
Sementara gedung B dikenal pula dengan sebutan Gedung Arca yang dibuka secara resmi pada 20 Juni 2007 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain dipakai untuk pameran, juga dipakai untuk kantor, ruang konferensi, laboratorium, dan lain sebagainya.
3. Sempat Ada Ledakan
Sementara itu, seorang warga pekerja MRT mengaku bahwa dirinya sempat mendengarkan ada ledakan. Suara itu mengganggu dirinya ketika meminum kopi di warung. Dia kemudian langsung mengecek sumber suara dan melihat api membumbung besar di Museum Nasional.
Ledakan tersebut terjadi ketika sekuriti tengah melakukan apel. Sumber ledakan itu diduga berasal dari arah bedeng proyek. Setelahnya, alarm kebakaran gedung langsung berbunyi dan api sudah besar hingga akhirnya membakar seluruh gedung A Museum Nasional.
4. Ada Koleksi yang Terbakar
Pihak Museum Nasional Indonesia menyebut bahwa sebagian koleksi yang terdampak kebakaran ini adalah replika sejarah. Pengurus museum memastikan bahwa kebakaran berhasil dikendalikan dengan cepat dan tidak meluas ke gedung lain di sekitar kompleks.
"Ada 6 ruangan di Gedung A yang terdampak, sedangkan 15 ruangan lainnya di gedung A serta ruangan pamer gedung B dan C sama sekali tidak terdampak. Api tidak menyebar," kata Plt. Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) Ahmad Mahendra melalui pernyataan resmi.
"Sebagian koleksi yang terdampak adalah replika, seperti di bagian prasejarah. Sisanya dipastikan dalam keadaan aman. Kami secara intensif terus melakukan pengukuran dampak dan rencana tindak lanjut," ucap Mahendra menambahkan.
5. Tidak Ada Korban Jiwa
Meski ada beberapa koleksi museum yang terbakar, tapi beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut. Baik korban luka maupun korban tewas. Namun demikian, Museum Nasional ditutup untuk sementara waktu sampai batas waktu yang tidak ditentukan.