Ini Pernyataan Lengkap Bambang Pacul Tentang Ketua Parpol 'Juragan" Anggota Dewan

Megawati Soekarno Putri
Sumber :
  • Istimewa

Jabar – Sempat membuat geger dunia pemberitaan tentang statement salah satu anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Bambang Pacul. Pasalnya, ia menerangkan bahwa untuk mengesahkan sebuah rancangan undang-undang harus lapor pada ketua Parpol dulu.

Ungkapan Bambang Pacul tersebut ia lontarkan saat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD meminta Pimpinan Komisi III itu untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-undang Perampasat Aset dan RUU Pembatasan Uang Kartal.

Terkait hal itu, Bambang Pacul yang merupakan kader PDI Perjuangan mengungkapkan perlu menelpon Ketua Parpolnya, Ibu Megawati Soekarnoputri. DItegaskan oleh Bambang, bahwa apabila Mahfud MD menginginkan RUU Perampasan Aset dan Pembatasan Uang Kartal segera disahkan maka Menkpolhukam itu perlu melobi ketua umum partai.

Bambang Pacul sendiri mengaku akan taat apabila ada instruksi dari Megawati untuk segera mengesahkan RUU Perampasan Aset dan RUU Pembatasan Uang Kartal itu. Berikut pernyataan lengkap dari Bambang Pacul mengenai 'Juragan' Anggota DPR adalah Ketua Umum Parpol.

"Pak Mahfud tanya pada kite, tolong dong, undang-undang perampasan aset dijalanin. Republik di sini nih gampang melaksanakannya nih. Lobinya jangan di sini, pak. Ini korea-korea ini semua nurut bosnya masing-masing.  Di sini boleh ngomong galak. Bambang Pacul ditelepon Ibu, "Pacul berhenti!", Siap. Laksanakan!, ya laksanakan Pak.

Jadi, dua presiden pernah nanya sama saya. Pembatasan Uang kartal, sama RUU ini yang mana ya. Pak presiden kalau pembatasan uang kartal, pasti DPR ini nangis semua, kenapa? masak dia bagi duit harus pakai E-wallet. E-walletnya cuma 20 juta lagi. Enggak bisa Pak. Nanti mereka nggak jadi lagi. Oh iya. 

Loh, saya terang-terangan ini, gitu loh. Mungkin perampasan aset bisa, tetapi harus bicara dengan para Ketum partai dulu. Kalau di sini, nggak bisa pak, nggak bisa, teori saja. Jadi permintaan jenengan langsung saya jawab, Bambang Pacul siap kalau diperintah Juragan. Mana berani, nggak berani Pak. Sama toh? Ah.. Iyo, itu kira-kira Pak Mahfud," ujar Bambang Pacul.