Sebut CCTV Direkayasa, Otto Disemprot Prof Eddy dan Shandy Handika

- Screenshot berita VivaNews
Shandy pun menceritakan, dalam kasus 'Kopi Sianida' yang terjadi pada 2016 silam, pihaknya menghadirkan banyak bidang ahli.
Masing-masing bidang, sebut Shandy, dihadirkan 2 orang ahli, tidak hanya 1 orang ahli. Diantaranya seperti ahli toksikologi dua orang, kedokteran forensik dua orang, psikolog dua orang, dan ahli pidana dua orang.
Pada kesempatan itu, Shandy juga membeberkan soal kapan racun sianida masuk ke dalam es kopi Vietnam yang diminum oleh Mirna Salihin. Hal itu setelah dilakukan percobaan oleh kedua ahli toksikologi.
“Digital forensik menunjukkan bahwa di periode waktu 16.29 sampai 16.45 hanya ada Jessica, kami langsung korelasikan dengan dua ahli toksikologi. Mereka melakukan percobaan masing-masing tidak bersama nih dan mereka menemukan kapan waktu racun itu masuk,” beber Shandy.

Jaksa Shandy Handika dan Prof. Edwar Omar Sharif Hiariej
- intipseleb.com
Sementara itu, Prof Edward Omar Sharif Hiariej alias Prof Eddy menambahkan, terkait dengan bagaimana bisa diketahui kapan racun sianida dimasukkan ke dalam kopi.
“Supaya objektif, itu ahlinya dua tuh Profesor Made Gelgel dan dokter Nur Samran,” kata Eddy.