Ribuan Anggota Peradi Siap Bantu Otto Tangani Kasus Jessica
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Sejumlah pengacara dari berbagai daerah, termasuk Surabaya menyatakan diri siap mendukung Jessica Kumala Wongso. Bahkan, mereka disebut membantu secara pro bono alias gratis.
Begitu disampaikan Kuasa Hukum Jessica, Otto Hasibuan dalam tayangan youtube bersama dr. Richard Lee belum lama ini.
"Saya dengar ada seorang teman dari Surabaya, ketua cabang Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia) bilang, ‘bang kami berkumpul di sini, ribuan anggota Peradi kalau izinkan abang, bukan hanya mendukung, mau datang tanda tangan surat kuasa kepada Jessica. Pro bono, gratis. Ribuan orang siap untuk membela kasus ini’,” ujar Otto
“Siapa tahu ada hal-hal lain yang akan dilakukan. Dan memang akan ada yang kami lakukan tapi saya tidak sebutkan dulu,” imbuhnya.
Otto menyebutkan, jika ditotal, para pengacara itu berjumlah sekitar 70 ribu. Sebab, organisasi lain juga siap dan ingin bergabung membela Jessica.
"Berapa cabang-cabang advokat dari yang lain organisasi juga nelepon saya, ‘kami mau bergabung bang’ katanya. Bukan hanya mendukung, tanda kuasa. Kalau saya pikir, kalau ini bergabung 70 ribu nanti gimana ini. Tapi kalau mereka minta kan saya nggak bisa nolak,” terangnya.
Dijelaskan Otto, mengenai dukungan tersebut sudah pernah disampaikan kepada Klien, Jessica. Otto meminta tanggapan dari Jessica.
"Seandainya mereka mau jadi kuasa hukumnya kamu mau ga?" tanyanya kepada Jessica Wongso.
Kemudian, masih kata Otto, Jessica hanya menyampaikan terimakasih. Ia merasa terharu dengan banyaknya pembelaan dari para pengacara, rekan-rekan Kuasa Hukum.
“Dia jawab ya kalau ada orang yang mau bersihkan baju saya, saya yang harus berterimakasih. yang penting om mau gak,” ucapnya.
Dikatakan Otto, banyaknya dukungan menunjukkan bahwa masalah Jessica bukan lagi persoalan dirinya sebagai Kuasa Hukum, melainkan sudah menjadi masalah keadilan bangsa Indonesia.
“Jadi siapa pun yang nanti ingin bergabung, welcome. Karena bukan urusan Otto Hasibuan lagi ini masalah keadilan. Gak ada urusan top atau ingin jadi top (karena sudah top sejak lama),” tandasnya