Dedi Mulyadi Bangun Ekosistem Kemandirian di Lembur Pakuan, Gunakan Biogas dari Peternakan
- Istimewa
VIVA Jabar – Kang Dedi Mulyadi (KDM) memulai membangun ekosistem kemandirian energi di kampung halamannya di Lembur Pakuan Subang. Kini sejumlah rumah di sana sudah mulai menggunakan biogas yang bersumber dari peternakan sapi.
Seperti diketahui KDM sejak lama konsen dalam dunia peternakan, perikanan dan pertanian dengan membangun ekosistem organik di Lembur Pakuan. Ia menggerakkan seluruh warga untuk bersama-sama untuk membangun kemandirian.
Salah satu yang dirasakan manfaatnya saat ini adalah biogas yang berasal dari peternakan sapi KDM. Kotoran sapi dari tempat tersebut disalurkan ke lubang kemudian masuk ke bak penampungan untuk diendapkan dan diproses menjadi biogas.
“Setelah mengandung gas maka dikeluarkan melalui pipa kemudian masuk ke dapur warga,” ujar KDM yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.
Pria yang juga mantan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu ingin di waktu senggangnya tetap bisa bermanfaat bagi warga. Bahkan ia akan menambah jumlah sapi agar semakin banyak biogas yang bisa disalurkan ke rumah warga.
Keberadaan biogas tersebut sudah dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar. Mereka yang biasanya membeli gas ukuran 3 kg sebanyak tiga tabung dalam sebulan kini maksimal hanya membeli satu dalam sebulan.
“Kita tambah sapinya, 150 ekor sehingga mencukupi untuk 100 rumah warga. Dalam setiap bulan kebutuhan gas rumah tangga warga bisa berkurang, saya sudah bisa mensubsidi sekitar Rp 25 juta per bulan untuk warga,” ucapnya.
Ia bercita-cita mengembangkan hal tersebut di seluruh desa di Jawa Barat bahkan Indonesia seperti di Lembur Pakuan. Sebab dengan pola yang diterapkan di Lembur Pakuan hampir tidak ada limbah peternakan, perikanan dan pertanian. Sebab semuanya diolah kembali menjadi bermanfaat.
KDM memberi contoh kepada kepala desa untuk memanfaatkan dana ketahanan pangan dengan membeli sapi. Sapi tersebut dirawat dengan baik hingga beranak banyak.
“Kemudian kotorannya bisa jadi pupuk dan gas. Dalam waktu 5 tahun desa tidak perlu lagi beli LPG, dalam 5 tahun desa bisa swasembada daging, swasembada pangan, pertanian pakai pupuk organik dan Indonesia bakal maju,” ujarnya.
“Saya jadi Gubernur Jabar akan diwujudkan di seluruh Jabar agar Jabar jadi mandiri energi, pangan, daging dan kebutuhan lain. Pokoknya Jawa barat istimewa,” lanjut Kang Dedi Mulyadi.
Salah seorang warga merasa terbantu dengan keberadaan biogas tersebut. Sebab bisa menghemat pengeluaran bulanan karena mengurangi pembelian gas LPG.
“Bagus apinya, biru. Biasanya sebulan bisa tiga gas melon, sekarang belum beli sama sekali. Hatur nuhun, Pak,” ucap salah seorang warga saat KDM meninjau dapur yang menggunakan biogas.