UAS Sarankan Umat Islam untuk Mengadakan Muhasabah di Malam Tahun Baru 2024

Ustadz Abdul Somad (UAS).
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Jabar - Ustadz Abdul Somad (UAS), menyarankan seluruh umat Islam di Indonesia untuk mengadakan acara muhasabah di malam pergantian tahun baru 2024.

Ia pun menyarankan untuk tidak menyambut tahun baru dengan meniup terompet. 

"Maka jangan kasih anak kita tiup-tiup terompet. Tanggal 31 Desember malam tahun baru masjid buat taqbilgh akbar undang siapa muhasabah. Jam 10 jam 11 malam muasahab, jam 12, jam 1 terus jangan sampai (tidak)," katanya, dikutip dari akun YouTube Indonesia mengaji. 

Bukan tanpa sebab, menurut Ustadz alumni Universitas Al-Azhar Mesir itu, meniup terompet merupakan tradisi agama Yahudi, sehingga umat Islam tidak perlu melakukannya. 

"Maka tiuplah terompet-terompet untuk menyambut tahun baru dalam tradisi Yahudi di perjanjian lama. Itu ditiuplah  terompet dari kepala tanduk kerbau," kata UAS.

Dan jika para anak-anak muda di suatu tempat tidak mengadakan pelaksanaan muhasabah, maka UAS menyarankan untuk langsung tidur saja sehabis Isya.   

"Anak-anak muda yang tidak muhasabah tidak datang ke masjid tidur abis Isya. Kalau tidak bisa tidur makan antimo dua biji. Abis Isya (baca doa tidur) baru tidur. Jangan kalian ikut merayakan (tahun baru)," jelasnya. 

Ilustrasi Kemacetan di Puncak

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

UAS menegaskan, tidak diperkenankan umat Islam untuk ikut-ikutan meniup terompet saat pergantian malam tahun baru masehi. 

"Apakah dibenarkan umat islam merayakan tahun baru? dengan pesta kembang api dan terompet? Terompet adalah tradisi Yahdui dalam menyambut tahun baru. kemudian kembang api adalah Majusi, tahun baru kita adalah tahun baru hijrah Nabi Muhammad," jelasnya.

UAS menambahkan,"Ini tahun baru Masehi yang Nabi Isa tidak tau sama sekali. Maka dari itu kalender dibuat oleh Kaisar Julian membuat kalender, kalender itu dibawa ke Vatikan diubah jadi Kaisar Paus Gregorius maka disebut Gregorian Calender, tidak ada hubungan dengan nabi Isa AS”.