Ngaku Lulusan D3 Gunadarma Angkatan 97 Malah Jadi Pemulung di Subang
- Istimewa
“Di sini kerja di Hotel Diamond, ceritanya cinlok sama istri pertama. Tapi karena istri ketahuan korupsi terus dikeluarkan, saya diceraikan. Saya juga keluar kerja pertama karena usia, kedua malu juga,” ucapnya.
Singkat cerita, Dadang yang sudah tak lagi muda pun bangkrut dan memilih menjadi seorang pemulung. Ia tinggal di rumah peninggalan ayahnya di Jalan Oto Iskandar Dinata, Subang. Dalam sehari ia bisa mengumpulkan uang Rp 30 ribu cukup untuk makan.
Saat jadi pemulung ia pun bertemu dengan perempuan yang berusia jauh di bawahnya. Perempuan yang kini menjadi istrinya itu ditinggalkan oleh keluarganya karena dianggap memiliki keterbelakangan mental.
“Saya nikah sama dia karena kasihan tidak ada yang mengurus dulunya ngamen. Sekarang tinggal serumah sama saya dan ikut cari barang bekas,” ucapnya.
Meski hidup di bawah kemiskinan, Dadang mengaku tak pernah mendapatkan bantuan. Bahkan ia pernah melapor ke RT hingga dinas sosial namun tak pernah direspon. Namun ia tetap bekerja karena kini memiliki tanggungan seorang istri yang harus dinafkahi.