Politisi Dedi Mulyadi : Petani Minta Keadilan Mulai dari Harga Gabah Di Atas 800 Ribu

Politisi Gerindra Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

VIVAJabar – Para petani berharap pemerintah bisa mengalihkan subsidi pupuk ke pembelian gabah dengan harga tinggi. Dengan seperti itu mereka siap membeli pupuk non subsidi yang barangnya selalu tersedia di pasaran. Hal tersebut diungkapkan salah seorang petani yang bertemu Kang Dedi Mulyadi (KDM). Petani tersebut menggarap sendiri sawahnya seluas 120 bata.

“Ini semua pakai tenaga sendiri mulai dari tandur, babat, memupuk, hanya bayar traktor saja Rp 300 ribu. Paling sama pupuk subsidi itu juga susah dapatnya, jumlahnya juga terbatas,” katanya, Jumat 22 Maret 2024.

Total petani tersebut mengeluarkan modal sekitar Rp 1 juta. Dari modal tersebut setelah empat bulan akhirnya panen dan mendapatkan uang dari penjualan gabah sekitar Rp 6 juta. Menurutnya dengan kondisi pupuk subsidi yang sulit sudah seharusnya gabah dihargai Rp 800 ribu per kuintal. Angka tersebut dianggap sesuai dengan biaya produksi menggunakan pupuk non subsidi.

“Lebih baik pupuk tidak disubsidi asal harga gabahnya minimal Rp 800 ribu per kuintal, syukur bisa Rp 900 ribu. Pakai pupuk non subsidi padinya jadi lebih bagus, tidak perlu antre, kalau pakai yang subsidi sering telat karena barangnya gak ada,” ucapnya.

 

Politisi Gerindra Dedi Mulyadi

Photo :
  • Istimewa