Kisah Pilu Dua Korban Tewas Pelajar SMK Lingga Kencana Jadi Kuli Angkut Pasir Demi Study Tour

Bus pariwisata terguling di Ciater, Subang
Sumber :
  • ANTARA

Kisah Pilu Dua Korban Tewas Pelajar SMK Lingga Kencana

Photo :
  • Istimewa

Terpisah, ibu dari Mahesya yaitu Rosdiana mengaku terpaksa pinjam Rp800 ribu agar sang anak bisa mengikuti kegiatan. Ia ingin anaknya senang dan juga kasihan jika tidak ikut bersama teman-temannya yang lain. “Namanya orang tua kita ikut saja kalau anak senang. Kemarin pinjam dulu uangnya ke neneknya. Kasihan juga masa dia sendiri nanti yang tidak ikut,” ucapnya.

Dari obrolan tersebut terungkap ternyata Mahesya dan Dimas bersama satu orang temannya yang lain sebelum berangkat study tour bekerja menjadi kuli angkut pasir. Dari hasil kerja tersebut ketiganya mendapatkan uang tambahan untuk bekal. “Katanya dapat Rp 400 ribu untuk bertiga, itu untuk bekal study tour. Mereka angkat pasir karena mobilnya tidak bisa masuk ke gang, mereka yang bawa masuk ke tujuan,” ujarnya.

Sementara itu Kang Dedi Mulyadi memberikan sejumlah uang untuk keperluan ketiga keluarga tersebut. Tak hanya itu ia pun melunasi utang Rp 800 ribu yang semula dipinjam untuk study tour Mahesya. KDM berharap aparat bisa mengusut tuntas tragedi yang menewaskan belasan orang tersebut. Siapapun yang lalai harus bertanggung jawab di mata hukum.

“Saya berharap aparat mengusut tuntas kasus ini jangan berhenti di sopir, kalau memang pengusahanya ada kelalaian ya harus bertanggung jawab karena ini memakan korban banyak. Dan menurut saya sudah cukup tidak boleh lagi ada study tour yang ujungnya piknik seperti ini,” pungkas Kang Dedi. (*)