Pembudi Daya Ikan Air Payau di Subang Siap Terima Dana Rp245 Miliar
Jabar – Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digaungkan Presiden RI Joko Widodo kaitan Iklan Nila Salin, ternyata mendapat apresiasi penuh dari para pembudi daya ikan air payau di Subang.
"Katanya sih, per hektar diusulkan menerima Rp1 miliar," seru pembudi daya Ikan air Payau Patimban, Zulkifli saat ditemui Viva Jabar, Senin (20/5).
Menurutnya, untuk peningkatan ekspor ikan nila salin tersebut, pihak Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menyulap tambak para pembudi daya lebih terlihat rapi. Mulai dari saluran, tandon, kelistrikan ruang kedap air, benih dan lainnya.
Pembudi daya lainnya, Carni menyebut, program dari pemerintah pusat tersebut, akan meningkatkan perekonomian para pembudi daya khususnya ikan air payau.
"Perekonomian bisa meningkat 40 persenlah," tuturnya.
Fungsional Bidang Air Payau Dinas Kelautan dan Perikanan Subang, Agus Darojat mengatakan, pihaknya telah mengusulkan 245 hektar lahan tambak para pembudi daya air payau di Subang guna menerima dana Rp245 miliar dari APBN.
Adapun dana tersebut, tidak langsung diterima oleh para pembudi daya, melainkan di gunakan oleh tim Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membangun sarana dan prasarana serta pengadaan benih ikan.
"Tidak langsung diterima oleh nelayan ya," ungkap Agus.
Pihaknya pun telah menginventarisir kebutuhan yang ada di Kabupaten Subang. Di mana ada 200 Pembudi daya yang memiliki 245 hektar lahan tambak yang akan dilibatkan dalam proyek strategis nasional tersebut, diantaranya di Desa Jayamukti, Langensari, Muara, Anggasari, Tegalurung, Legonkulon, Legonwetan, dan Patimban.
"Baru tahap usulan dana dan luas lahan tambak. antinya akan ada assessment lagi dari KKP, untuk actionnya mungkin di tahun 2025 ya," tambah dia.
Diberitakan, pemerintah pusat berencana mengalihkan tambak udang yang sudah tidak produktif menjadi tambak ikan nila salin.
Bertujuan meningkatkan perekonomian Pembudi daya, dan meningkatkan sumber daya produktif, Jokowi optimis pengembangan kawasan tambak tersebut bisa memenuhi kebutuhan akan ekspor dan membuka lapangan kerja yang besar.
"Anggaran Rp13 triliun untuk pengembangan kawasan sepanjang wilayah Pantura hingga Jawa, saya optimis ini berhasil," kata Presiden, saat peresmian model kawasan tambak Budi daya ikan nila salin di Karawang beberapa waktu yang lalu
Jabar – Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digaungkan Presiden RI Joko Widodo kaitan Iklan Nila Salin, ternyata mendapat apresiasi penuh dari para pembudi daya ikan air payau di Subang.
"Katanya sih, per hektar diusulkan menerima Rp1 miliar," seru pembudi daya Ikan air Payau Patimban, Zulkifli saat ditemui Viva Jabar, Senin (20/5).
Menurutnya, untuk peningkatan ekspor ikan nila salin tersebut, pihak Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menyulap tambak para pembudi daya lebih terlihat rapi. Mulai dari saluran, tandon, kelistrikan ruang kedap air, benih dan lainnya.
Pembudi daya lainnya, Carni menyebut, program dari pemerintah pusat tersebut, akan meningkatkan perekonomian para pembudi daya khususnya ikan air payau.
"Perekonomian bisa meningkat 40 persenlah," tuturnya.
Fungsional Bidang Air Payau Dinas Kelautan dan Perikanan Subang, Agus Darojat mengatakan, pihaknya telah mengusulkan 245 hektar lahan tambak para pembudi daya air payau di Subang guna menerima dana Rp245 miliar dari APBN.
Adapun dana tersebut, tidak langsung diterima oleh para pembudi daya, melainkan di gunakan oleh tim Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membangun sarana dan prasarana serta pengadaan benih ikan.
"Tidak langsung diterima oleh nelayan ya," ungkap Agus.
Pihaknya pun telah menginventarisir kebutuhan yang ada di Kabupaten Subang. Di mana ada 200 Pembudi daya yang memiliki 245 hektar lahan tambak yang akan dilibatkan dalam proyek strategis nasional tersebut, diantaranya di Desa Jayamukti, Langensari, Muara, Anggasari, Tegalurung, Legonkulon, Legonwetan, dan Patimban.
"Baru tahap usulan dana dan luas lahan tambak. antinya akan ada assessment lagi dari KKP, untuk actionnya mungkin di tahun 2025 ya," tambah dia.
Diberitakan, pemerintah pusat berencana mengalihkan tambak udang yang sudah tidak produktif menjadi tambak ikan nila salin.
Bertujuan meningkatkan perekonomian Pembudi daya, dan meningkatkan sumber daya produktif, Jokowi optimis pengembangan kawasan tambak tersebut bisa memenuhi kebutuhan akan ekspor dan membuka lapangan kerja yang besar.
"Anggaran Rp13 triliun untuk pengembangan kawasan sepanjang wilayah Pantura hingga Jawa, saya optimis ini berhasil," kata Presiden, saat peresmian model kawasan tambak Budi daya ikan nila salin di Karawang beberapa waktu yang lalu