Penerapan Teknologi Robot di Pos Indonesia Dimulai, Sektor Ini Yang Diotomasi

Penerapan Teknologi Robotic di Industri Logistik
Sumber :
  • Pinterest

Jabar, VIVAPosIND meresmikan sentra layanan logistik berbasis otomasi dan digital Sentral Pengolahan Pos (SPP) Jakarta Timur 13400 di Jalan Pemuda No 79, Jakarta Timur, Senin 26 Agustus 2024. Sentra layanan ini menandai komitmen PosIND mendukung penggunaan teknologi ramah lingkungan. Peresmian SPP Jakarta Timur dengan mengusung tema "Digitalisasi dan Otomasi Menuju PosIND Goes Green" dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dan Direktur Utama PosIND Faizal R Djoemadi. 

Turut hadir menyaksikan peresmian SPP tersebut Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika Wayan Toni Supriyanto; Direktur Pos, Ditjen PPI KemenKominfo Gunawan Hutagalung; Direktur Perdagangan melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa, Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag  Alpius Sarumaha, dan beberapa direktur serta komisaris dari berbagai perusahaan lainnya. 

“Digitalisasi dan otomatisasi dalam meningkatkan daya saing sektor ini melalui pemanfaatan teknologi Robotic RFID (Radio Frequency Identification) merupakan contoh nyata dari upaya PT Pos Indonesia untuk memperkuat posisinya di sektor pengiriman,” kata Menkominfo Budi Arie Setiadi. 

Menurut Budi, transformasi digital saat ini menjadi pilar utama dalam pengembangan berbagai sektor, termasuk industri pos dan logistik. Digitalisasi berbagai inovasi produk PT Pos Indonesia akan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan lebih baik. 

 

Menkominfo Budi Arie Setiadi dan Pos Indonesia

Photo :
  • Istimewa

 

“Pemerintah melalui Kementerian Kominfo menyusun Visi Indonesia Digital 2045 sebagai peta jalan transformasi digital nasional. Ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa sektor pos dan logistik dapat beradaptasi dan berkembang seiring kemajuan teknologi,” jelasnya.

Menurut Menteri Budi Arie, sektor logistik, perhubungan, dan pos adalah bagian penting dalam transformasi digital yang harus mendapat perhatian khusus. Sementara itu, Direktur Utama PosIND, Faizal R Djoemadi menjelaskan, program digitalisasi dan otomasi yang digagas PosIND bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam proses pengolahan layanan logistik. 

"Kami menggunakan 40 unit robot sortir otomatis dengan kapasitas sortir mencapai 3.000 kiriman per jam. Selain di Jakarta Timur, teknologi ini juga telah diterapkan di SPP Surabaya dengan jumlah dan kapasitas yang sama," ujar Faizal.

Faizal juga mengungkapkan bahwa selain robot sortir otomatis, Sentral Pengolahan Pos Jakarta Timur dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih lainnya seperti Conveyor Belt, Vertical Conveyor, dan Gravity Conveyor untuk memudahkan perpindahan kiriman. Teknologi mampu mendukung operasi Pos Indonesia dengan cepat dan tepat. 

“Kami juga menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dan Barcode Scanner Android untuk mempercepat proses loading, unloading, dan update status pengiriman,” jelas dia. 

 

Penerapan Teknologi Robotic di Industri Logistik

Photo :
  • Pinterest

 

Penggunaan teknologi ini, lanjut Faizal, memberikan berbagai keuntungan, antara lain fleksibilitas tinggi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian efisiensi biaya lebih dari 40 kali lipat dibandingkan proses manual. “Penggunaan teknologi ini juga mengurangi kesalahan dalam sortir dan kerusakan kiriman, sekaligus meningkatkan citra perusahaan, sebagai komitmen kami dalam mendukung penggunaan teknologi ramah lingkungan,” ujarnya. 

Pos Indonesia menggunakan banyak kendaraan yang salah satunya masih menggunakan bahan bakar minyak. Namun, sejak satu tahun terakhir, PosIND mulai melakukan shifting dari kendaraan BBM menjadi kendaraan listrik untuk armada pengangkut dan sepeda motor listrik untuk kurir. PosIND juga telah memulai langkah konkrit mengurangi penggunaan kertas pada aktivitas kantornya. Di beberapa kantor Pos, PosIND telah menggunakan panel energi surya sebagai komitmen perusahaan menggunakan energi ramah lingkungan. ****