Junaidi, Mantan Pekerja di Perusahaan Swasta yang Menjelma Menjadi Kepala Bapas Subang
Jabar, VIVA - Perjalanan hidup seseorang tidak ada yang tahu. Begitulah yang dialami Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Subang Mochamad Junaidi.
Pria kelahiran Aceh 1969 yang mengawali karirnya sebagai pekerja di salah satu perusahaan swasta tersebut berhasil meniti karir di lembaga pemasyarakatan.
"Saya pernah bekerja di perusahaan swasta sebelum bertugas di lembaga pemasyarakatan," ujar Mochamad Junaidi kepada Viva Jabar di Kantornya, Jumat (13/9).
Junaidi sapaan akrab dari pria yang menyukai kerapian dan kebersihan ini, pertama kali bertugas di Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIB Tabanan Bali pada tahun 1990. Selama bertugas ia menempuh pendidikan AKIP dan menamatkannya pada tahun 1995.
Usai bertugas di Rutan Tabanan Bali, ia dipindahtugaskan ke Rutan kelas IIB Purbalingga, Jawa Tengah sebagai Kasubsi Peltah, lalu ke berpindah lagi ke Lapas Kelas IIB Purwokerto sebagai Kasubsi Registrasi.
Tak sampai di situ, Junaidi lalu dipromosikan menjadi Kasi Bimkesmas di Lapas kelas I Batu, lalu berpindah ke Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasa) Kelas I Bandar Lampung sebagai Kepala sebelum akhirnya menjabat sebagai Kepala Bapas Subang.
"Cukup lama berpindah-pindah tugas ya. Itu saya jalani untuk meniti karir dan takdir," kenangnya.
Membiasakan untuk berperilaku baik dan bisa menyesuaikan diri di lingkungan yang baru diterapkan oleh Junaidi.
Berbekal ilmu di lembaga pemasyarakatan ia berharap Bapas Subang menjadi tempat yang baik, mendidik, membina dan memberikan dampak positif bagi klien pemasyarakatan dalam membangun kehidupan yang lebih baik melalui kerja keras,inovasi dan sinergi.
"Selalu berperilaku baik dan bisa menyesuaikan diri di lingkungan yang baru," tutupnya.
Sementara itu, Kasubsi Bimbingan Klien Anak Bapas Subang Boby Rahmana menuturkan, sikap tegas dan disiplin selalu di tunjukan oleh Junaidi.
Menurutnya, sosok Junaidi bisa meningkatkan etos kerja pegawai dan memaksimalkan peran Bapas dalam membina, mengawasi klien pemasyarakatan.
"Tegas, disiplin dan mudah berbaur dengan lingkungan sekitar nya," kata Boby
Jabar, VIVA - Perjalanan hidup seseorang tidak ada yang tahu. Begitulah yang dialami Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Subang Mochamad Junaidi.
Pria kelahiran Aceh 1969 yang mengawali karirnya sebagai pekerja di salah satu perusahaan swasta tersebut berhasil meniti karir di lembaga pemasyarakatan.
"Saya pernah bekerja di perusahaan swasta sebelum bertugas di lembaga pemasyarakatan," ujar Mochamad Junaidi kepada Viva Jabar di Kantornya, Jumat (13/9).
Junaidi sapaan akrab dari pria yang menyukai kerapian dan kebersihan ini, pertama kali bertugas di Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIB Tabanan Bali pada tahun 1990. Selama bertugas ia menempuh pendidikan AKIP dan menamatkannya pada tahun 1995.
Usai bertugas di Rutan Tabanan Bali, ia dipindahtugaskan ke Rutan kelas IIB Purbalingga, Jawa Tengah sebagai Kasubsi Peltah, lalu ke berpindah lagi ke Lapas Kelas IIB Purwokerto sebagai Kasubsi Registrasi.
Tak sampai di situ, Junaidi lalu dipromosikan menjadi Kasi Bimkesmas di Lapas kelas I Batu, lalu berpindah ke Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasa) Kelas I Bandar Lampung sebagai Kepala sebelum akhirnya menjabat sebagai Kepala Bapas Subang.
"Cukup lama berpindah-pindah tugas ya. Itu saya jalani untuk meniti karir dan takdir," kenangnya.
Membiasakan untuk berperilaku baik dan bisa menyesuaikan diri di lingkungan yang baru diterapkan oleh Junaidi.
Berbekal ilmu di lembaga pemasyarakatan ia berharap Bapas Subang menjadi tempat yang baik, mendidik, membina dan memberikan dampak positif bagi klien pemasyarakatan dalam membangun kehidupan yang lebih baik melalui kerja keras,inovasi dan sinergi.
"Selalu berperilaku baik dan bisa menyesuaikan diri di lingkungan yang baru," tutupnya.
Sementara itu, Kasubsi Bimbingan Klien Anak Bapas Subang Boby Rahmana menuturkan, sikap tegas dan disiplin selalu di tunjukan oleh Junaidi.
Menurutnya, sosok Junaidi bisa meningkatkan etos kerja pegawai dan memaksimalkan peran Bapas dalam membina, mengawasi klien pemasyarakatan.
"Tegas, disiplin dan mudah berbaur dengan lingkungan sekitar nya," kata Boby