LPS Turun Tangan Berantas Stunting di Jawa Barat
- Istimewa
VIVAJabar - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) turun tangan mengikis potensi stunting di Jawa Barat. Salahsatunya di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung dengan menstimulus kader Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan.
“Bantuan yang diberikan diharapkan dapat berpengaruh kepada generasi muda di masa depan. Selain itu, dukungan program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan kesehatan anak dan ibu hamil di kalangan orang tua dan masyarakat secara umum,” ujar Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Sabtu 5 Oktober 2024.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada 182 anak dengan kategori stunting, wasting, dan underweight, dan 58 ibu hamil dengan kondisi Kurang Energi Kronis (KEK) kepada masyarakat yang tersebar di Desa Banjarsari Desa Margamukti dan Desa Sukamanah Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Kemudian, memberikan dukungan peralatan kesehatan kepada posyandu dan menyediakan kebun gizi per kelompok untuk masyarakat di Kec. Pangalengan, Kab. Bandung, Jawa Barat.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bandung, Ruli Hadiana mengatakan, penurunan prevalensi stunting menjadi salah satu program utama.
“Kami sangat mengapresiasi dan menyambut baik inisiatif dan kolaborasi untuk penurunan stunting ini. Kami yakin akan dapat mencapai target penurunan prevalensi stunting untuk Kabupaten Bandung tahun 2024 sebesar 17 persen,” ujarnya.
Untuk diketahui, implementasi percepatan penurunan stunting ini akan dilakukan dengan pendekatan holistik melalui intervensi spesifik dan sensitif.
Intervensi spesifik untuk meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu dan anak akan dilakukan melalui pendampingan pengembangan kebun gizi dan PMT.
Pemulihan akan dikelola oleh 12 kelompok Dapur Sehat dengan 72 personil kader yang berkoordinasi dengan Puskesmas, perangkat desa dan perwakilan masyarakat desa.
Ke-12 kelompok akan memastikan pelaksanaan PMT Pemulihan selama 90 hari. Di periode yang sama, intervensi sensitif juga akan dilakukan untuk peningkatan pengetahuan masyarakat terkait perilaku hidup sehat dan kelas pengasuhan.
Partisipan program akan memfokuskan pada sekitar 240 anak balita kondisi stunting, underweight dan wasting serta ibu hamil dengan KEK, anemia dan ibu menyusui hingga Desember 2024.
Nantinya, Pemantauan implementasi program akan dilakukan secara terperinci melalui pemantauan lapangan, dan pemantauan realtime melalui CARE Stunting Reduction Dashboard setiap kali PMT diberikan.
Selain itu, pemantauan berkala tiap dua minggu, bulanan, tiap tiga bulan dan akan dilakukan untuk memastikan implementasi yang dilakukan membawa perbaikan gizi dan pemahaman partisipan. *****