Jarang Tersorot, Ternyata Begini Sisi Lain Kehidupan Najwa Shihab
- Istimewa
"Semester akhir sempat magang di RCTI selama 3 bulan, jadi merasa jatuh cinta pada profesi ini. Memang dulu sempat ingin jadi hakim atau jaksa, tapi 3 bulan itu merubah wacana untuk itu," katanya.
Selama terjun di dunia jurnalis, Najwa kerap mendapat tugas untuk meliput dunia politik dan hukum. Bahkan untuk mendalami profesinya ia melanjutkan kuliah S2 spesifik pada urusan hukum dan politik.
Hingga akhirnya nama Najwa melejit dan semakin dikenal publik setelah membawakan acara Mata Najwa di Metro TV. Di sana ia dikenal sebagai sosok pembawa acara yang berani dan kritis pada setiap narasumber.
"Lahirnya Mata Najwa itu lewat diskusi. Apa yang diingat dari sosok Najwa, oh politik, oh kritis, tapi ada yang nyeletuk yang diingat mata. Dan menarik karena filosofinya orang menitipkan mata pada Najwa untuk melihat yang selama ini belum tersingkap, dan ada juga filosofi mata bukan hanya fisik tapi mata hati agar terbuka lebih luas," ucap Najwa.
Kembali soal keluarga, Najwa mengatakan sejak kecil ayahnya tidak pernah mengutamakan anak laki-laki tapi semua rata. Hal tersebut cukup berbeda dari kebanyakan tradisi keturunan Arab.
Begitupun sosok sang ibu yang sejak dulu mendukung karirnya. Sang ibu tak pernah melarang seorang anak wanita untuk berbuat sesuatu atau mengejar karir.
"Justru malah didukung untuk berprestasi, saya SMP ketua OSIS, SMA saya dibolehin ke Amerika setahun dan itu sempat ramai di keluarga, masa sih anak perempuan ke Amerika," katanya.