Saling Sindir Pendukung Paslon, Bakesbangpol Subang: Masih di Ambang Batas Kewajaran

Ilustrasi Pilkada Serentak 2024
Sumber :
  • Istimewa

VIVAJabar – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada November 2024, banyak perbedaan pendapat, saling sindir, antar pendukung Paslon.

Penelusuran Viva Jabar, sindiran dan ejekan tersebut muncul diberbagai platform WhatsApp grup (WAG) yang berisikan tim sukses Paslon, pendukung, dan berbagai profesi lainnya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Subang, Dadan Dwiyana mengatakan situasi perhelatan Pilkada saat ini masih bisa dikatakan baik - baik saja, walaupun terpantau ada perbedaan pendapat,saling sindir dan lainnya dari pendukung Paslon.

Saat Pilkada digelar, intensitas dan suhu persaingan antar Paslon akan meningkat. Bahkan ada anekdot ' Paslon nya biasa saja, pendukungnya malah yang luar biasa'.

"Suhu persaingan akan meningkat, itu wajar terjadi di Pilkada," ujar Dadan saat di temui Viva Jabar, Jumat 11 Oktober 2024.

Situasi politik secara keseluruhan, ia mengklaim bahwa saat ini masih berada di ambang batas kewajaran, hal itu dilihat dari aktivitas antar pendukung Paslon, dan lembaga penyelenggara pemilu.

Dadan mengatakan, pihaknya terus berkordinasi dan melakukan mitigasi dengan pihak keamanan, untuk mencegah hal+hal yang tidak di inginkan terjadi seperti keributan,kerusuhan dan lainnya.

"Pantauan kami saat ini masih di ambang batas kewajaran ya," jelasnya.

Selanjutnya ia menjelaskan, situasi politik di Pilkada bisa disebut tak lagi wajar ketika sudah terjadi gangguan seperti gesekan fisik, pemblokiran jalan, intervensi kepentingan, dan lainnya.

Oleh karena itu Bakesbangpol Subang menerjunkan jajaran bidang Politik dalam negeri (Poldagri) guna melakukan pemantauan secara langsung dan tidak langsung.

"Jika sudah terjadi gesekan fisik, pemblokiran akses, itu baru bisa disebut tak wajar," tegasnya.

Sementara itu, warga Subang Yadi (43) mengaku, tak mau ikut campur dengan perdebatan atau sindiran antar pendukung Paslon di WAG.

Bahkan ia menilai akhir - akhir ini WAG di jadikan sebagai ajang promosi Paslon, agar dipilih saat pencoblosan Pilkada nanti.

"Nyimak aja, walaupun ponsel sering nge-hang karena banyak foto dan video kegiatan Paslon yang otomatis masuk ke beranda galeri," keluhnya.