CBP Capai 16 Ribu Ton, Bulog Subang Klaim Deflasi Tak Berdampak Pada Komoditas Beras

Pimpinan Cabang Bulog Subang - Purwakarta Joko
Sumber :

VIVAJabar – Badan Usaha Logistik (Bulog) Cabang Subang - Purwakarta mengklaim deflasi yang terjadi tak berdampak signifikan terhadap komoditas beras.

Dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras jenis medium Rp12.500 perkilogram dan premium Rp14.900 perkilogram. Perusahaan umum cabang Subang - Purwakarta itu memiliki Cadangan Beras Pemerintah (CBP) hingga 16 ribu ton.

"Tidak berdampak ya, apalagi daya beli masyarakat untuk komoditas beras cenderung stabil" ujar Pimpinan Cabang Bulog Subang - Purwakarta Joko pada Viva Jabar, Sabtu (12/10).

Mantan operator produksi PT. Dunlop itu mengatakan, penyerapan beras di tingkat petani terus dilakukan, bahkan jika dilihat dari segi pengadaan, ia mengklaim jajaran nya sudah melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2024 ini.

"Sudah melampaui target ya, untuk saat ini saja stok CBP mencapai 16 ribu ton," ulas Joko.

Wakil Pimpinan Cabang Bulog Subang - Purwakarta Ikhwan mengatakan, untuk penyerapan beras di tingkat petani, pihaknya berhasil menyerap 21 ribu ton dari target 15 ribu ton yang ditetapkan kurun waktu Januari - Juni 2024.

Bahkan, pihaknya melakukan movement ke berbagai daerah seperti Cianjur dan Bogor, hal itu lantaran melimpah nya komoditas beras di Subang.

"Kami movement ke berbagai daerah, itu sangking melimpahnya komoditas beras di Subang," ujarnya.

Ikhwan yang dipindah tugaskan ke Perum Bulog Kanwil Bengkulu pertanggal 9 Oktober 2024 itu mengimbau pada masyarakat agar jangan khawatir dengan ketersediaan beras.

Karena menurut nya, stok beras yang tersimpan di gudang penyimpanan Bulog, sanggup memenuhi kebutuhan masyarakat hingga awal tahun 2025 nanti.

"Sangat aman, stok beras kita melimpah ya," kata Ikhwan.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik Jawabarat melansir deflasi secara month to month terjadi di kabupaten Subang dan Kota Bekasi sebesar 0,38 persen. Sedangkan deflasi terendah di Kota Depok sebesar 0.01 persen.

"Penyumbang deflasi diantaranya cabe rawit,cabai merah,daging ayam ras, telur ayam ras,dan bensin," kata Kepala BPS Jabar Darwis Sitorus.