Kiprah Mariana Yunita dan Komunitas Tenggara Bangun Ruang Dialog Kesehatan Seksual di NTT
- instagram/tenggarantt X @unfpaindonesia
Sebagai respons, Mariana menginisiasi program Bacarita Kespro melalui Tenggara Youth Community, bertujuan untuk mengisi kekosongan informasi dan menciptakan ruang aman bagi remaja untuk belajar dan berbagi.
Di sinilah Bacarita Kespro berperan. Bacarita berasal dari kata Melayu kupang dan berarti "bercerita".Program ini memberikan pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi kepada remaja melalui metode pembelajaran inovatif seperti bercerita, permainan edukatif, dan penggunaan alat-alat pendidikan. Program ini menyasar generasi muda dari kelompok miskin, terpinggirkan, terpinggirkan secara sosial, dan kurang terlayani.
Saat ini, program Bacarita Kespro menjangkau 2.000 generasi muda di 43 komunitas di seluruh NTT. Selain Kopernik, wilayah ini juga mencakup Kota Kupang, Desa Oesao di Provinsi Kupang, Desa Neke di Provinsi Timor Tengah Selatan, dan Pulau Kera di Provinsi Sumba Timur. Selain itu, Tenggara Youth Community juga berkolaborasi dengan BKKBN, Badan Penanggulangan AIDS, dan Women for Indonesia untuk memperluas akses terhadap pendidikan seksual.
Dilansir dari akun instagram @unfpaindonesia X @tenggarantt, di jelaskan bahwa Mariana Yunita (atau Tata) dan Komunitas Tenggara tengah mengubah hidup ribuan anak muda di NTT. Dengan berani melawan stigma, mereka membuka ruang dialog terbuka tentang kesehatan reproduksi dan hak-hak perempuan. Dukungan komunitas semakin memperkuat upaya mereka untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.
Bersama komunitas, termasuk para tokoh agama, Tata telah berhasil memberdayakan lebih dari 4.000 anak muda di 30 desa terpencil di NTT. Melalui Komunitas Tenggara, mereka membuka ruang dialog terbuka tentang kesehatan reproduksi dan kekerasan berbasis gender. Dengan dukungan yang kuat, Tenggara telah berhasil mengubah pandangan dan praktik masyarakat, menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda.