Isi Janji Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, Atasi Perang di Palestina dan Ukraina
Trump, yang dikenal dengan kebijakan luar negeri "America First", sebelumnya telah menyatakan niatnya untuk mencapai kesepakatan antara Kiev dan Moskow tanpa memberikan detail lebih lanjut.
Trump juga memberikan kritik terhadap pengeluaran besar AS di Afghanistan, tempat pasukan Amerika ditarik pada tahun 2021 setelah dua dekade berperang melawan Taliban.
Dalam konteks yang lebih luas, terpilihnya kembali Trump berpotensi mengakhiri konflik yang hampir berlangsung tiga tahun antara Rusia dan Ukraina, yang memunculkan pertanyaan tentang dukungan finansial AS yang signifikan bagi Kiev.
Trump juga menyatakan keyakinannya untuk dapat mengakhiri pertempuran dalam beberapa jam dan merencanakan untuk berbicara langsung dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, meskipun belum merinci cara mencapai perdamaian di Ukraina.
Selain itu, Trump telah mencalonkan veteran Garda Nasional, Pete Hegseth, untuk memimpin Departemen Pertahanan AS, dengan tugas mengawasi sekitar 3,4 juta personel militer dan warga sipil serta mengelola anggaran pertahanan tahunan sekitar US$ 850 miliar.
Jika dikonfirmasi oleh Senat, Hegseth akan memimpin lembaga militer terbesar di dunia. Trump juga telah menugaskan Elon Musk, orang terkaya di dunia, untuk mengusulkan pemotongan anggaran federal sebesar US$ 2 triliun dari total sebelumnya sebesar US$ 7 triliun.