Dirut BPJS Ketenagakerjaan Beberkan 3 Tantangan Besar Menuju Indonesia Emas

Anggoro Eko Cahyo, Dirut BPJS Ketenagakerjaan
Sumber :
  • Pribadi/Istimewa

VIVAJabar Indonesia tengah berada di ambang pencapaian status negara maju. Namun, perjalanan menuju Indonesia Emas tidaklah semulus yang dibayangkan. 

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, dalam diskusi Social Security Summit 2024, menyoroti tiga tantangan besar yang harus diatasi.

Pertama, jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap). Fenomena ini terjadi ketika suatu negara sulit untuk bertransformasi menjadi negara maju karena terjebak dalam pertumbuhan ekonomi yang stagnan. 

Indonesia perlu mewaspadai risiko ini dan terus melakukan reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.

"Sudah lebih dari 30 tahun, kita (Indonesia) berada pada middle income trap, yakni sejak tahun 1993," ujarnya.

Kedua, bonus demografi. Indonesia sedang mengalami bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan kelompok usia lainnya. 

Namun, bonus demografi ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan. Jika tidak dikelola dengan baik, bonus demografi justru dapat menjadi beban karena tingginya angka pengangguran dan kualitas tenaga kerja yang rendah.

Terakhir, kemiskinan. Meskipun angka kemiskinan di Indonesia terus menurun, namun masalah kemiskinan masih menjadi tantangan serius. 

Kemiskinan tidak hanya berdampak pada kesejahteraan individu, tetapi juga menghambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Anggoro Eko Cahyo menekankan pentingnya memperkuat sistem jaminan sosial untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.