Rocky Gerung Sebut Penangkapan Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP Sebagai Gempa Politik
- Viva.co.id
Jabar – Pakar politik, Rocky Gerung turut angkat bicara terkait penetapan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam kanal YouTube miliknya, Rocky menyebut peristiwa ini sebagai gempa politik yang akan menjadi perbincangan hangat hingga akir tahun 2024.
"Akhirnya kegemparan itu tiba di akhir tahun. Sekjen PDIP Hasto ditetapkan sebagai tersangka. Orang mulai menghitung kondisi politik di minggu depan atau menjelang akhir tahun," ujar Rocky pada Selasa 24 Desember 2024.
Menurut Rocky, ada kekuatan tertentu yang mencoba mengacaukan stabilitas PDIP menjelang Kongres pada April 2025. Ia menduga kekuatan ini tidak akan berhenti hingga PDIP benar-benar terguncang. "Kekuatan yang hendak mengacak-acak PDIP memang tersedia. Dan kekuatan itu kelihatannya tidak akan berhenti sampai PDIP diombang-ambingkan menjelang Kongres," imbuhnya.
Rocky juga menyinggung adanya manuver internal di PDIP, di mana sejumlah elit partai disebut-sebut memanfaatkan situasi ini untuk merebut posisi strategis Hasto sebagai Sekjen. "Pasti ada manuver-manuver di dalam PDIP sendiri, elit PDIP yang berseberangan dengan Hasto banyak, yang mencari keuntungan dari proses pemerkaraan sekjen itu kan banyak yang antre untuk gantiin Hasto," jelas Rocky. Lebih lanjut, Rocky berpendapat bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sudah lama mengetahui potensi Hasto dijadikan target dalam kasus hukum ini. Bahkan, Megawati disebut telah mengingatkan partainya untuk bersiap menghadapi gangguan dari pihak luar.
"Saya kira ibu Megawati sejak awal sudah tahu, karena ibu Megawati kasih kisi-kisi buat partainya akan diawut-awut, diaduk-aduk, akan diinfiltrasi untuk diganggu. Feeling bu Mega sebulan lalu pasti Hasto akan dikejar terus karena cuma itu missing link yang mungkin dicari antara Harun Masiku dengan PDIP," ungkap Rocky.
Rocky juga menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang menurutnya memiliki ambisi untuk melanggengkan dinasti politiknya. Ia menduga Jokowi menggunakan KPK untuk melemahkan PDIP dengan menyelundupkan orang-orang tertentu ke dalam partai tersebut.