Mantan Kondektur Metromini Jadi Wakil Ketua BAZNAS, Iteng: Saya Menjalani Takdir

Wakil Ketua BAZNAS Subang, Iteng Sukarya, S.Pd.I
Wakil Ketua BAZNAS Subang, Iteng Sukarya, S.Pd.I
Sumber :
  • Tim VIVA Jabar

VIVAJabar – Tak ada yang bisa mengira nasib dan takdir seseorang, bahkan seorang kondektur bus angkutan sekalipun bisa menjadi wakil ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

Iteng Sukarya S.Pd.I, pria kelahiran Subang 1971 itu, merasakan hidup yang berliku.Betapa tidak, ditinggal orang tua nya sejak masih duduk di bangku sekolah, Iteng menjadi yatim piatu dan berjualan makanan ringan ke Rumah Makan di sepanjang jalur Pantura.

Lulus pendidikan SMA, Iteng merantau ke Jakarta menjadi kondektur metromini, dan kuli bangunan selama 7 tahun lamanya.

"Ketika krisis moneter terjadi tahun 1998, saya bertolak ke kampung halaman," ujar Iteng yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pendistribusian BAZNAS Subang pada Viva Jabar, Jumat 17 Januari 2024.

Pria yang mengaku pernah menjadi kuli pembangunan kantor media televisi Indosiar tersebut mengungkapkan, ketika kembali ke kampung halamannya di Subang, Dia mencoba berkarir di dunia jurnalistik di salah satu surat kabar lokal.

Berkat kelihaian nya dalam berdiplomasi, Iteng didapuk menjadi sekjen di Gabungan Wartawan Indonesia (GWI). Sembari berkarir di dunia jurnalistik, ayah dari dua orang anak tersebut pun mencoba berorganisasi di dunia Ormas dan LSM.

"GMBI, Gibas, Barak, saya pernah menjadi bagian dari Ormas tersebut," kenangnya.

Puas di dunia jurnalistik dan organisasi, Iteng pun menjadi tenaga pendidik di salah satu sekolah di Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang.Berstatus honorer, Iteng pun mencoba peruntungannya menjadi Panwascam di Kecamatan Ciasem.

Lolos dan bertugas menjadi Panwascam, Iteng pun mencoba lebih mengembangkan potensi nya dengan mendaftarkan diri menjadi Calon Pimpinan (Capim) dalam seleksi BAZNAS Subang periode 2020-2025 yang akhirnya mengantarkan nya ke kursi wakil pimpinan.

"Ini adalah takdir yang harus saya jalani, Alhamdulillah niat dan usaha saya membuahkan hasil," kata Iteng.

Kini, pria murah senyum tersebut sedang berkonsentrasi pada pengumpulan zakat dari Muzakki ke Mustahik, baginya bertugas di badan yang mengelola dan mengumpulkan zakat, infaq dan shadaqah tersebut,menjadi ladang ibadah baginya.

"Hidup makin mengerucut, di usia saya yang sudah menginjak 54 tahun, sudah saatnya bekerja dan beribadah," tutupnya.