Innalillahi, Balai Pengajian Muhammadiyah Bireun Aceh Dibakar OTK

Ilustrasi Kebakaran
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Muhammadiyah Bireun memiliki sebuah balai pengajian. Balai tersebut terletak di Desa Sangso, Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireun, Aceh.

Balai tersebut memang sebuah bangunan tua dan sering digunakan oleh sebagian orang sebagai tempat singgah. 

Pengurus Muhammadiyah Kabupaten Bireun pernah berencana membangun balai itu menjadi sebuah masjid dengan nama Masjid At-Taqwa Muhammadiyah.

Namun, Pengurus Muhammadiyah Kabupaten Bireun mengurung rencana pembangunan masjid Muhammadiyah karena mendapat penolakan dari warga setempat. Lalu, diganti menjadi mushola agar orang-orang yang biasa singgah bisa melaksanakan salat di Mushola nanti.

Tapi, musibah melanda. Bangunan mushola yang hanya baru dibangun tempat wudhu dan wc musala di area balai pengajian itu dibakar oleh OTK. Kejadiannya pada Selasa (30/5/2023) kemarin.

Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh, A Malik Musa membenarkan peristiwa itu. Kata dia saat ini pihaknya sudah melaporkan kasus itu ke pihak kepolisian agar pelaku bisa ditangkap.

Malik Musa menduga, sebelum kejadian pihaknya mendapat penolakan dari warga terkait rencana pembangunan Masjid dan setelah melakukan pertemuan dengan tokoh agama setempat juga mendapat arahan dari Prof Muhajir, mereka mengurungkan niat untuk membangun masjid. 

Hanya mereka berinisiatif untuk membangun musala. Namun, setelah terbangunnya tempat wudhu dan wc musala, lantas balai pengajian di area itu dibakar oleh OTK.

“Setelah dibuat tempat wudhu dan wc, tadi subuh di bakar balai tua tempat singgahan jika orang-orang datang ke lokasi tersebut,” ujar Malik Musa kepada wartawan, Rabu (31/5/2023) dilansir dari viva.co.id

Malik Musa menilai perilaku pembakaran balai pengajian itu sengaja dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk momentum politik menjelang 2024.

Ia berharap pihak kepolisian bisa mengungkap motif pelaku yang nekat membakar balai pengajian milik Muhammadiyah. Sebab, peristiwa ini sudah berulang kali terjadi. 

"Solusi sekarang dan ujian berat bagi polisi harus dapat orang yang membakar tersebut, karena kejadian ini sudah berulang kali, kalau sudah dapat orangnya sudah bisa kita urai benang kusut selama ini,” ujarnya. 

Ia mengimbau semua warga untuk menahan diri dan tidak terpancing oleh provokator yang ingin memperkeruh suasana kehidupan beragama di Kabupaten Bireuen.