Dedi Mulyadi Sebut Indonesia Punya Bank Teraneh di Dunia

Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Kang Dedi Mulyadi (KDM) kerap mendapatkan komentar bahwa apa yang dilakukannya selama ini membantu memberi solusi kepada masyarakat hanyalah sebuah pencitraan semata.

Padahal, apa yang dilakukan KDM saat ini disebutnya sudah konsisten dilakukan sejak ia meniti karir menjadi Anggota DPRD Purwakarta. Ia kerap berkeliling membantu bahkan hingga tidur di rumah warga agar permasalahan cepat selesai.

“Ada yang bilang Kang Dedi dusta, php, tapi saya jadi pejabat atau tidak tetap seperti ini. Saya menghabiskan waktu setiap hari untuk rakyat kecil, bahkan saya mengorbankan kesenangan pribadi hanya untuk satu, saya ingin melihat rakyat Jabar tersenyum dalam setiap waktu,” ucap KDM.

Hal tersebut diungkapkan KDM saat menghadiri Safari Budaya ‘Menjemput Kemenangan 08 Presiden ke-8’ di Lapangan Bola Tarikolot, Desa/Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Selasa 25 Juli 2023 malam.

Ia ingin ke depan warga tersenyum meski sedang dirundung sakit. Warga tak perlu lagi antre hingga 10 bulan untuk operasi di RS Hasan Sadikin karena ketiadaan rumah sakit yang lengkap di setiap kabupaten. Sementara kebutuhan para pejabatnya setiap tahun terus dilengkapi.

“Saya tidak mau lagi ada anak sekolah terlantar karena negara tidak menyediakan ruang kelas yang baik tapi ruang pemimpinnya selalu ber-AC dan hebat-hebat. Rumah jabatan selalu lengkap, tapi peralatan sekolah nan jauh di sana roboh dan gurunya hanya seorang honorer yang bergaji Rp 600 ribu per bulan,” ucapnya.

Hal lain yang tak ingin KDM dengar adalah setiap saat warga terjerat hutang bank emok. Bank emok sendiri adalah bank keliling yang meminjamkan uang pada warga dengan bunga tak wajar layaknya rentenir.

“Indonesia punya bank yang paling aneh di dunia. Ada bank yang namanya bank emok, tidak ada di Amerika bank emok, di Malaysia tidak ada bank emok. Dan bank emok itu dibiarkan setiap waktu beroperasi dengan bunga lebih 10 persen seolah semua orang tutup mata seolah hukum tidak ada,” ujarnya.

Untuk itu kedatangannya bertemu dengan warga melalui safari budaya adalah sebuah cara untuk membangun spirit bersama warga dalam membangun negeri ini dengan rasa cinta.

“Mari bersama membangun negeri dengan cinta, membangun negeri dengan rasa, membangun negeri bukan dengan pencitraan, membangun negeri bukan dengan kosmetik tapi harus otentik,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.