AC Milan Disebut Kurang Kreatif Usai Kalah Dua Kali di Liga Champions Awal Musim Ini

Tijjani Reijnders Merayakan Gol Bersama Para Pemain AC Milan
Sumber :
  • AP Photo/Luca Bruno

VIVAJabar – Kekalahan dua kali AC Milan di awal musim Liga Champions 2024/2025 rupanya memantik perhatian mantan strikernya, Oliver Bierhoff. Menurutnya, anak asuhan Paulo Fonseca itu kurang kreatif sehingga kalah dari Liverpool dan Bayer Leverkusen di pembuka musim ini.

AC Milan punya catatan kurang baik di awal musim Liga Champions 2024/2025. Dua kekalahan beruntun mereka alami. Pertama Ressoneri kalah dari Liverpool dengan skor 1-3 pada 18 September 2024 lalu. Kemudian takluk di tangan Bayer Leverkusen dengan skor 0-1 pada 2 Oktober 2024 kemarin.

Hal tersebut disorot oleh mantan striker Oliver Bierhoff. Kendati begitu Bierhoff masih melihat sisi positif AC Milan saat melawan Bayer Leverkusen. Katanya, penampilan Ressoneri sangat baik hanya saja Dewi Fortuna belum berpihak pada mereka.

"Milan tidak seburuk itu melawan Bayer, terutama di babak kedua. Saya pikir hasil seri akan lebih adil," ujar Bierhoff. "Milan sedikit terlalu berhati-hati di babak pertama. Mereka harusnya lebih memanfaatkan serangan balik karena ada ruang yang bisa dieksploitasi." kata Bierhoff saat wawancara dengan La Gazzetta dello Sport beberapa waktu lalu.

Kemudian Bierhoff mengungkapkan bahwa AC Milan kurang kreatif dalam meramu serangan. Beda dengan saat dirinya jadi pemain dimana Milan tampil dengan kemenangan.

"Mereka kurang kreatif dalam menyerang. Tim Milan saat saya bermain dulu adalah tim yang menghibur, yang menang dengan gaya." sambungnya.

Selain itu, Bierhoff lebih melihat sisi positif AC Milan saat ini. Dia mengatakan bahwa Milan saat ini terorganisir. Ide-ide sang pelatih begitu tampak di babak kedua.

*Tim ini berbeda, tetapi mereka terorganisir dan ide-ide Paulo Fonseca terlihat di babak kedua,” tambahnya.

Bierhoff memandang bahwa mantan klubnya itu memang sulit menang di dua laga menghadapi Liverpool dan Bayer Leverkusen. Namun, harapan pasti selalu ada. Apalagi jika permainan Milan bagus seperti pada babak kedua saat melawan Bayer Leverkusen, maka Milan pasti lolos dari fase grup.

"Format baru ini bisa membantu mereka pulih. Jadwal pertandingan tidak membantu karena mereka harus menghadapi Liverpool dan Bayer Leverkusen di awal. Sulit membayangkan Milan menang di kedua pertandingan tersebut, tapi jika mereka bermain seperti di babak kedua melawan Bayer, mereka pasti bisa lolos. Tapi, mulai sekarang, mereka tidak boleh membuat kesalahan lagi." katanya.