Film Nona Manis Sayange Usung Adat Budaya di Labuan Bajo

Film Nona Manis Sayange
Sumber :
  • Instagram/@nonamanissayange

VIVA Jabar – Labuan Bajo kini menjadi tempat wisata yang tidak hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga mancanegara. Namun meski begitu, tidak banyak orang yang mengetahui budaya di Labuan Bajo.

5 Tips Ampuh Naikkan Penonton TikTok dalam Sekejap

Terinspirasi dari hal tersebut, rumah produksi Putaar Film menggarap film drama komedi berjudul Nona Manis Sayange. Film ini menyuguhkan kisah cinta dengan latar belakang adat dan budaya di pulau Nusa Tenggara Timur, khususnya Labuan Bajo.

Film Nona Manis Sayange mengedepankan persoalan mahar uang (belis) yang masih berlanjut hingga saat ini. 

Rahasia Video TikTok Masuk FYP, Berikut Cara Terbaru yang Wajib Kamu Coba

Permasalahan masyarakat di Labuan Bajo terkait isu belis menjadi populer di wilayah Labuan Bajo khususnya, dan masyarakat NTT secara keseluruhan. 

Mereka tidak dapat menikah menurut adat, mereka menikah menurut agama dan negara melalui pencatatan sipil. Karena untuk pernikahan adat biasanya harus berutang belis/mahar.

Sensasi Tak Terlupakan Nonton Biskop ScreenX CGV Grand Indonesia, Terbesar Kedua di Dunia

Produser Eksekutif Putaar Film, DR Ngadiman mengaku merasa terpanggil untuk memperkenalkan adat dan budaya Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, karena belum banyak orang yang mengetahuinya.

"Latar belakang kami membuat film ini adalah untuk memperkenalkan adat dan budaya NTT khususnya Labuan Bajo yang mana keindahannya sangat mempesona dan lagi menjadi perhatian banyak turis baik dari dalam maupun luar negeri" ujar DR Ngadiman.

"Adat dan budayanya belum maksimal diketahui banyak orang. Sehingga kami memandang perlu untuk memperkenalkan kepada semua pihak termasuk membantu promosi pariwisata indonesia kepada orang banyak," lanjut DR Ngadiman.

Sementara itu, sutradara Hestu Saputra mengungkapkan butuh proses panjang untuk menggarap proyek film Nona Manis Sayange. Apalagi film ini juga memanfaatkan teknologi CGI.

"Tinggal selangkah menuju Final. Film Nona Manis Sayange termasuk proses paling lama di antara perjalanan saya membuat beberap film sebelumnya, dari editing, CGI, dan sarana teknis lainnya yang kita upayakan semaksimal mungkin dalam berupaya menyampaikan narasi elemen-elemen kehidupan yang terbangun menjadikan cerita bisa kuat penyampaiannya, itu tujuan utamanya," kata Hestu.

"Total waktu yang di butuhkan penyelesain film ini satu tahun dua bulan sampai hari ini. dari ide menulis riset sampai editing post. Syutingnya sendiri total 23 hari production days," kata Hestu menyambung.

Film Nona Manis Sayange mengisahkan tentang kisah cinta Sika dan Akram. Sahabat sejak kecil, cinta tumbuh kuat antara Sika dan Akram. Hambatan besar muncul dari ayah Sika (Mathias Muchus), yang menganggap Akram tidak pantas menikah dengan Sika.

Perjuangan Akram memenuhi harapan ayah Sika menjadi perjalanan yang berat, ia berusaha memenuhi permintaan uang belis atau mahar yang sangat tinggi dari ayah Sika.

Sementara itu, Sika berusaha meyakinkan ayahnya bahwa cinta sejati tidak bisa dinilai dari materi dan status sosial. Cerita yang mengajarkan tentang perbedaan dilihat dari sudut pandang adat budaya di Labuan Bajo.

Film Nona Manis Sayange akan tayang di 2023 ini akan diperankan oleh Denzel Jordan Pangeran, Haico Van Der Veken, Bhisma Mulia, Mathias Muchus, Chanceline, Luz Victoria.