Hebat! Film Budi Pekerti Masuk Discovery Toronto International Film Festival
- Intipseleb
VIVA Jabar – Film Tanah Air Budi Pekerti akan tayang perdana di Toronto International Film Festival (TIFF) 2023 pada September 2023. Hal itu disampaikan tim produksi saat jumpa pers peluncuran poster teaser tersebut.
Film Budi Pekerti akan masuk dalam program Discovery Toronto International Film Festival (TIFF). Program ini didedikasikan untuk memperkenalkan dan mengapresiasi karya pertama atau kedua sutradara visioner ternama.
Pada tahun 2023, program Discovery akan menghadirkan 26 film dari 25 negara. Salah satu yang terpilih adalah film Budi Pekerti yang diproduseri oleh Adi Ekatama, Ridla An-Nuur, Willawati dan Nurita Anandia.
“Discovery di TIFF adalah salah satu program yang banyak melahirkan filmmaker besar di dunia saat ini. Untuk Budi Pekerti bisa terpilih masuk ke program Discovery di TIFF ini adalah suatu kebanggaan untuk saya pribadi,” kata Adi Ekatama selaku produser, dilansir dari Intipseleb.
“Saya berharap lewat film ini bisa membuat penonton film di sana semakin penasaran dan ingin menonton film-film Indonesia. Harapan saya untuk Wregas juga semoga ia bisa mengikuti jejak kesuksesan filmmaker yang film pertama dan keduanya juga pernah terpilih di program Discovery TIFF ini,” sambungnya.
Salah satu pemain, Angga Yunanda mengungkapkan kebahagiaannya bisa dipercaya dalam film ini. Hal serupa juga dirasakan oleh pemain wanita, Prilly Latuconsina.
“Seneng banget pas tau film ini masuk dan akan world premiere di Toronto International Film Festival. Apalagi, ini kali pertama saya akan hadir festival film luar negeri,” ujar Angga Yunanda.
“Terharu dan tentunya nggak sabar melihat respon penonton di sana pas nonton filmnya. Jujur aku deg-degan tapi semoga filmnya bisa diterima dengan baik,” terang Prilly Latuconsina.
Di saat yang sama, Wregas Bhanuteja juga memperkenalkan sejumlah pemain utama dalam film Budi Pekerti. Mereka antara lain Sha Ine Febriyanti berperan sebagai Bu Prani; Angga Yunanda dan Prilly Latuconsina sebagai Muklas dan Tita, anak Bu Prani; Dwi Sasono sebagai Pak Didit; Omara Esteghlal sebagai Gora; dan Ari Lesmana sebagai Tunas.
Film ini berlatar di kota Yogyakarta pada masa pandemi. Film ini berpusat pada kisah Bu Prani, seorang guru bimbingan konseling yang video pertengkarannya dengan pengunjung pasar viral di media sosial.
Atas video viral itu, ia akhirnya menerima perundingan. Bahkan, ia sampai dicari kesalahan lainnya hingga terancam kehilangan pekerjaan.