Kemkomdigi Siapkan Studi Ukur Kembangkan AI untuk Masyarakat

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Sumber :
  • pinterest

VIVAJabar – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) saat ini tengah fokus pada pengembangan Artificial Intelligence atau teknologi AI untuk masyarakat Indonesia.

Siap-Siap Ya! Redmi dan OnePlus Bakal Hadirkan HP dengan Baterai Jumbo

Kemkomdigi juga tengah menyiapkan studi untuk mendiagnostik atau mengukur kesiapan masyarakat di Indonesia mengadopsi kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI).

Saat ini teknologi AI atau kecerdasan buatan gencar digunakan di banyak negara karena dapat digunakan sebagai solusi baru untuk menyelesaikan berbagai persoalan sehari-hari, terutama di bidang industri.

OnePlus Ace 5 Mini: Smartphone Kompak dengan Chipset Snapdragon 8 Elite dan Kamera Sony 50 MP

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, juga telah memberi pernyataaan bahwa studi tersebut merupakan hasil lebih lanjut dari pengukuran Readiness Assesment Method(RAM) AI dari UNESCO di Indonesia beberapa waktu lalu.

Menurut Nezar, studi ini untuk kesiapan adopsi AI terutama pada bidang industri dan organisasi-organisasi masyarakat, dan semua pihak yang terkait.

Realme C75: Smartphone Tangguh dengan Fitur Canggih dan Harga Terjangkau di Indonesia

Nanti akan ada aturan khusus terkait teknologi AI yang tentunya akan dikaji sehingga nantinya adopsi AI di Indonesia bisa memiliki tata kelola yang lebih efisien.

Kajian tersebut saat ini dilakukan untuk memutuskan instrumen hukum yang berlaku sehingga bisa mengatur tata kelola adopsi AI di masyarakat maupun di industri.

Saat ini masih dikaji lebih lanjut apakah teknologi AI ini akan masuk dalam bentuk Peraturan Menteri, Peraturan Pemerintah, atau Peraturan Presiden.

Untuk mengadopsi AI, tentu harus ada RAM AI yang menjadi tolak ukur suatu negara siap terhadap AI yang dikembangkan oleh UNESCO. 

Di level regional Asia Tenggara, Indonesia menjadi yang pertama menyelesaikan RAM AI dari UNESCO.

Tentu hal ini menyoroti area penting seperti dampak sosial dan ekonomi yang diakibatkan teknologi AI di Indonesia.

Pasalnya, hal ini juga memunculkan rasa khawatir terhadap pergeseran lapangan kerja, terutama di daerah pedesaan, sementara masyarakat perkotaan menekankan adopsi AI yang etis dan bertanggung jawab.

Saat ini penelitian AI di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga sehingga bisa menghambat perkembangan teknologi di Indonesia.

Secara khusus laporan ini juga merekomendasikan agar pemanfaatan AI bisa terjadi secara inklusif dengan pelibatan peneliti dan startup di luar Pulau Jawa.